Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono sempat menyampaikan pesan ke Presiden Joko Widodo dalam acara konsultasi dengan pimpinan DPR, agar partainya tidak diperlakukan seperti Partai Golkar. Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membeberkan alasan di balik penyampaian pesan itu.
Berbicara dalam jumpa pers usai acara Silaturahim Nasional II Forum Komunikasi dan Deklarator Partai Demokrat di Sahid Jaya, Jakarta, kemarin, SBY mengatakan, permintaan ini dilatarbelakangi opini yang berkembang di masyarakat, yakni adanya campur tangan pemerintah dalam perpecahan di Partai Golkar.
“Jangan di-Golkarkan artinya ini kan opini publik yang belum tentu benar. Katakanlah yang terjadi di dalam perpecahan Golkar, dianggap ada campur tangan kekuasaan," ujar SBY.
SBY mengatakan, benar atau tidaknya opini publik tentang intervensi pemerintahan dalam kisruh internal partai, akan terungkap pada waktunya, oleh sejarah dan kebenaran.
SBY melanjutkan, partainya sejauh ini menjalani politik dengan baik. "Harapan kami, siapa pun, hormatilah partai politik yang berpolitik baik-baik," ujar dia.
Presiden ke-6 RI ini kemudian mengambil masa pemerintahannya sebagai contoh. Selama 10 tahun, SBY tidak pernah berniat mengusik kedaulatan partai politik.
“Selama jadi Presiden 10 tahun, tidak ada niat dari saya untuk mengganggu kedaulatan partai politik manapun. Meski ada yang 10 tahun konsisten menyerang, mengkritik. Saya hormati. Itu demokrasi," ucap dia.
SBY mengatakan tak pernah ada niat, pikiran, dan tindakan menggunakan kekusaaan mencampuri urusan partai lain. “Jangan sampai kekuasaan mencampuri kedaulatan partai politik," tandas SBY.
© Copyright 2024, All Rights Reserved