Pasca pelemparan bom molotov di depan Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur pada Minggu (13/11) kemarin, aparat kepolisian bergerak cepat. Selain menangkap pelaku pelemparan, polisi juga mengamankan 5 orang lainnya yang diduga anggota jaringan yang sama.
"Ini kan sudah ketahuan pelakunya. Jaringannya sudah diketahui. Ada lima orang lagi sudah ditangkap. Ini sedang dikembangkan," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian kepada wartawan usai upacara HUT ke-71 Korps Brimob di lapangan Mako Brimob, Depok, Senin (14/11).
Dikatakan Tito, pelaku bom ini merupakan pelaku lama yang diduga terlibat dalam kasus bom di Serpong dan bom buku. "Jadi dia sekarang bergabung dengan JAT (Jamaah Anshorut Tauhid)," kata dia.
Target pelaku bom Samarinda, ujar Tito, adalah menimbulkan kekacauan. Karenanya, masyarakat diminta tenang dan tidak terprovokasi karena pelaku dan jaringannya sudah diketahui.
"Saya minta masyarakat tenang. Karena ini pelaku lama sudah diketahui jaringannya. Sudah ada 5 lagi yang ditangkap. Nanti kita kembangkan terus," kata Tito.
Adapun pelempar bom molotov berinisial J, berhasil ditangkap warga sesaat setelah melakukan pelemparan. Pelaku diketahui adalah mantan narapidana kasus teroris bom Puspitek Tangerang dan bom buku di Jakarta.
© Copyright 2024, All Rights Reserved