TNI Angkatan Laut telah menyiapkan 10 kapal patroli yang nantinya akan dihibahkan menjadi kapal operasional Badan Keamanan Laut (Bakamla).
Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio usai acara seminar nasional TNI AL di Balai Samudera, Jakarta, Selasa (16/12). “Kita sudah siapkan 10 kapal patroli kita, yang nanti akan bergabung dengan Bakamla. Jenisnya kapal patroli," terang Marsetio.
Dikatakan Kasal, TNI AL juga berencana menambah kapal selam untuk menjaga wilayah kedaulatan Indonesia dari matra laut. Ia menyebut, pengadaan 3 kapal selam ditargetkan akan terwujud pada 2017. Dan pada 2020, TNI AL ditargetkan telah memiliki 7 kapal selam. “Jadi, Kapal selamnya itu yang langsung bisa menembak dengan rudal," ujarnya.
Terkait maraknya kapal asing yang masuk wilayah perairan Indonesia, Marsetio menegaskan, tidak semua kapal itu ilegal. “Contohnya, ada 8 kapal yang kita tangkap. Ada yang bodong, juga ada kapal indonesia yang area penangkapannya tidak sesuai dari KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan)," tutur Marsetio.
Kendati demikian, TNI AL lanjutnya, akan terus menjalankan instruksi Presiden untuk memberikan efek jera bagi kapal-kapal asing yang masuk ke perairan Indonesia dan melakukan ilegal fishing.
“Betul. Kan sudah ketangkep China, Thailand, Vietnam. Di Aru, Natuna. Begitu kita lihat radar di KKP sudah mulai sepi. Arahan Presiden kan untuk memberikan efek jera. Sesuai dengan hukum yang berlaku," terang dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved