Keinginan Amerika Serikat untuk mengamankan Selat Malaka tetap ditentang Indonesia. Pejabat tinggi Indonesia yang terakhir mengeluarkan pernyataan penolakan tersebut adalah Laksamana Slamet Soebijanto, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal). Menurutnya TNI Angkatan Laut (AL) tetap menentang keberadaan pihak asing, termasuk Amerika Serikat, untuk melakukan pengamanan di Selat Malaka dengan menggelar kekuatan militernya di wilayah perairan itu.
"Itu kan wilayah kita, halaman kita, ya harus kita yang mengamankan," kata Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Slamet Soebijanto, usai menutup pendidikan reguler Sekolah Komando Angkatan Laut (Seskoal) Angkatan 43, di Bumi Cipulir, Jakarta, Kamis (27/10).
Selain itu Slamet juga menegaskan Indonesia tetap berpatokan pada kerjasama patroli terkoordinasi empat negara pantai yakni Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand untuk mengamankan Selat Malaka. Namun, bila ada pihak asing yang ingin membantu pengamanan Selat Malaka dengan cara memberikan alat pengamanan untuk dioperasikan oleh keempat negara tersebut, Kasal tak menolak.
"Jika pihak asing ingin membantu pengamanan di Selat Malaka, cukup berikan alatnya. Kita yang operasikan bukan orang lain. Yang tahu liku-liku halaman kita, ya kita, bukan orang lain," tegas Slamet.
Pengamanan selat sepanjang 500 mil tersebut, menurut Slamet, tetap menggunakan pola operasi yang selama ini telah dijalankan dengan menggunakan seluruh alutsista yang ada. "Alutsista yang ada untuk pengamanan di Selat Malaka makin lama makin baik kondisinya hingga dapat mencapai sasaran dengan efektif dan efisien," jelas Kasal.
Indonesia, Malaysia dan Singapura sejak Juli 2004 membentuk kerjasama patroli terkoordinasi untuk mengamankan Selat Malaka dengan nama "Malsindo". Kerjasama itu kemudian diperluas dengan mengikutsertakan Thailand sejak Agustus 2005.
Kerjasama empat negara itu, tambah Kasal, kini tengah dirumuskan Standart Operasional Procedur (SOP)-nya. Dan menurut rencana, kerjasama empat negara tersebut dalam pengamanan Selat Malaka akan diluncurkan pada pertengahan November 2005.
© Copyright 2024, All Rights Reserved