Indonesia sebenarnya memiliki perjanjian kerja sama terkoordinasi dengan Malaysia. Tujuannya adalah saling membantu mengamankan wilayah udara masing-masing negara. Sayangnya, ketika radar militer Malaysia menangkap gerakan balik pesawat Malaysia Airlines MH370 di Teluk Vietnam menuju Langkawi, TNI AU tidak diajak untuk mendeteksi laju pesawat tersebut.
Demikian disampaiakan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (AU) Marsma Hadi Tjahjanto kepada pers di Jakarta, Selasa (01/04).
Secara tiba-tiba, ujar Hadi, muncul pengumuman MH370 jatuh di Selat Malaka. Namun, Pemerintah Malaysia merevisi pengumuman itu hingga dipastikan jatuh di Samudera Hindia.
Hadi mengatakan, bisa saja MH370 sempat melewati wilayah udara NKRI. Seharusnya, ujar dia, militer Malaysia berkoordinasi untuk menyampaikan ada objek yang diidentifikasi sedang mengarah ke wilayah Indonesia. Sayangnya, pemerintah negeri jiran itu malah mengungkapkan hal tersebut sehari setelah kejadian pesawat dinyatakan hilang.
““Seandainya pesawat itu masuk dan tertangkap radar, prosedurnya kita akan memfilter dan mencocokkan nomor penerbangan. Apabila benar, tentu kita mengerahkan pesawat buru sergap untuk mengidentifikasi secara visual,” ujar dia.
Hadi membantah kemampuan radar militer yang dimiliki TNI AU lemah. Meski ada kemungkinan MH370 melewati ruang udara Indonesia. Namun, bukan berarti gerakan pesawat tersebut otomatis terdeteksi radar militer.
Hadi menjelaskan, cara kerja radar milik TNI AU berbeda dengan sipil. Kalau radar sipil, ujar dia, bisa mengeluarkan transporter untuk mengukur ketinggian dan kecepatan pesawat. Arah dan nomor penerbangan pesawat juga terpantau.
Adapun, radar pertahanan memiliki kinerja yang berbeda. Radar militer bertugas untuk mengantisipasi gerakan pesawat yang menunjukkan gelagat tidak baik atau mencurigakan. Sehingga, radar tidak dapat melihat ketinggian, kecepatan, arah, serta rencana terbang.
Hadi menegaskan, kasus pesawat MH370 tidak bisa serta merta dikaitkan dengan kemampuan radar milik TNI AU. Dia yakin, tidak ada masalah dengan kemampuan radar militer lantaran benda sekecil apapun yang mencurigai pasti tidak akan lolos pemantauan. “Kasus ini juga kita tidak tahu fligtplan pesawat Malaysia,” tandas Hadi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved