Pihak TNI membenarkan bahwa sejak semalam telah menempatkan sejumlah pasukannya untuk bersiaga penuh di sekitar Gedung KPK di kawasan Kuningan, Jakarta, guna menghindari terjadinya gesekan antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri.
"Pengarahan dari Pak Presiden (Joko Widodo-red) jelas, jangan sampai terjadi gesekan antara KPK dan Polri," terang Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI M Fuad Basya kepada pers, Sabtu (24/01).
Fuad menjelaskan, sejak Jumat (23/01) malam, saat Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto ditahan dan diperiksa di Bareskrim Polri, pasukan TNI disiagakan di sekitaran Gedung KPK.
"Kita siagakan penuh (prajurit TNI-red). Di sekitar-sekitar sana. Kita standbykan dekat, tapi tidak sampai masuk gedung," terang Fuad.
Ditambahkan Kapuspen TNI, pihaknya punya alasan sendiri kenapa berjaga di sekitaran gedung KPK. Mereka tidak masuk karena tidak mau dianggap berpihak. Fuad menegaskan bahwa tugas TNI berjaga untuk menjaga keamanan negara.
"Kalau untuk menghindari gesekan antara Polri dan KPK, tentu hanya TNI yang bisa menengahi. Jadi perlu ditegaskan, bukan melindungi KPK, tapi untuk menghindari gesekan itu. Kalau terjadi gesekan antara KPK dan Polri, Anda bisa bayangkan Indonesia di mata internasional seperti apa nantinya," ujar Fuad.
Ditambahkannya, sejak semalam, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko tak hanya berkomunikasi dengan Ketua KPK Abraham Samad, tapi juga dengan Wakapolri Badrodin Haiti. Pasukan TNI akan disiagakan penuh hingga situasi dinilai terkendali.
"Pasukan kita siagakan terus. Kita lihat nanti perkembangan situasinya seperti apa. Tentunya akan ada pengarahan dari Presiden, kita ikuti itu," tandas Fuad.
© Copyright 2024, All Rights Reserved