Seluruh penumpang helikopter milik Badan SAR Nasional (Basarnas) yang jatuh menabrak tebing Gunung Butak di Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (02/07) kemarin, telah berhasil dievakuasi. Total, ada 8 orang yang meninggal dunia.
"Korban ada delapan, sudah terevakuasi semua," terang Koordinator Humas Basarnas Jawa Tengah Zulhawari kepada pers, Senin (03/07).
Ia menjelaskan, kedelapan korban tersebut merupakan personel Basarnas yang terdiri dari pilot dan kru helikopter serta 4 orang anggota Basarnas. Ia memastikan tidak ada penumpang lain selain personel Basarnas saat helikopter jatuh.
Kedelapan korban tewas yakni kru heli Kapten Laut Haryanto, Kapten Laut Lu Solihin, Serka Hari Marsono, Peltu Budi Santoso, serta empat anggota Basarnas Maulana Affandi, Nyoto Purwanto, Budi Resti, serta Catur. Seluruh korban tersebut akan di bawa ke RS Bhayangkara, Semarang.
Sementara itu Laksamana 1 Penerbal Manahan Simorangkir mengatakan pilot dari helikopter nahas itu adalah anggota TNI yang tengah ditugaskan di bawah kendali operasi Basarnas.
"Kita punya kerjasama dengan Basarnas. Helinya punya Basarnas namun penerbangnya dari TNI," kata Manahan.
Helikopter jatuh di area perbukitan Gunung Butak, Desa Canggal Bulu, Candiroto, Temanggung saat hendak memantau letusan kawah Sileri kawasan pegunungan Dieng, Banjarnegara. Peristiwa itu terjadi Minggu, sekitar pukul 16.00 WIB.
Kawah Sileri di kawasan Dieng mengeluarkan letusan fratik atau letusan gas pada Minggu (02/07) siang. Letusan itu mengakibatkan belasan wisatawan yang berada di sekitar kawah mengalami luka. Wisatawan yang menjadi korban letusan dibawa ke Puskesmas terdekat untuk mendapat perawatan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved