Warga India kini lebih memilih menikmati transaksi digital ketimbang konvensional. Indikasinya adalah adanya peningkatan hingga 45% untuk pembayaran yang dilakukan melalui Unified Payments Interface (UPI).
Menurut data dari National Payment Corporation of India (NPCI), nilai transaksi juga mengalami pertumbuhan lebih dari 35 persen, menjadi total Rs 20,64 triliun.
UPI adalah sistem pembayaran cepat berbasis seluler India, yang memfasilitasi pelanggan untuk melakukan pembayaran 24 jam secara instan menggunakan Alamat Pembayaran Virtual (VPA) yang dibuat oleh pelanggan.
Pangsa UPI dalam pembayaran digital di India telah mencapai hampir 80 persen pada tahun 2023. Saat ini, India menyumbang hampir 46 persen transaksi digital dunia, berdasarkan data tahun 2022.
Buletin bulanan Bank Sentral India (RBI) melaporkan bahwa selama empat tahun terakhir, transaksi UPI telah mengalami peningkatan volume sepuluh kali lipat, dari 12,5 miliar transaksi pada 2019-20 menjadi 131 miliar transaksi pada 2023-24, yang mencakup 80 persen dari total volume pembayaran digital.
Dikutip dari Times of India, Selasa (8/6/2024), transaksi Unified Payments Interface (UPI) mengalami pertumbuhan substansial, meningkat sebesar 57 persen tahun-ke-tahun pada tahun fiskal 2024. Dalam segmen ini, PhonePe dan Google Pay mendominasi transaksi pembayaran dengan pangsa pasar gabungan sebesar 86 persen, menurut Rangkuman Sektor Perbankan Boston Consulting Group (BCG) untuk tahun 2023-24
Tercatat adanya pergeseran dalam pembayaran digital, dengan transaksi kartu kredit meningkat dua kali lipat selama tiga tahun terakhir. Sebaliknya, transaksi kartu debit menurun sebesar 43 persen dari tahun ke tahun.
Dengan menjadikan teknologi platform pembayaran digital dan perangkat agnostik, UPI telah berkontribusi pada inklusi keuangan di tingkat akar rumput.
Salah satu penekanan utama pemerintah India adalah memastikan bahwa manfaat UPI tidak terbatas di India saja; negara lain juga dapat memperoleh manfaat darinya. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved