Hari ini, Kamis (30/06) dan besok, Jumat (01/07) PT Kereta Api akan melakukan uji coba sistem operasi tunggal Kereta Rel Listrik (KRL). Untuk kelancaran uji coba ini PT KA meminta bantuan pengamanan dari kepolisian. Sebanyak 460 anggota polisi akan mengawal uji coba KRL Jabodetabek hari ini dan besok. Ratusan personel polisi itu disebar dengan jumlah bervariasi di setiap stasiun.
"Hari ini sudah mulai berjalan pengamanannya, mulai pagi tadi," kata Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sujarno, kepada pers, Kamis (30/06).
Menurut Sujarno, ratusan anggota polisi itu akan mengantisipasi aksi anarkistis, seperti yang terjadi di Stasiun Kota, Jakarta Barat, dalam uji coba pada 18 Juni lalu.
Sistem operasi tunggal yang menghapus rangkaian kereta ekspres dan membuat setiap kereta ekonomi AC berhenti di setiap stasiun (commuter line) itu rencananya berlaku resmi mulai 2 Juli. Uji coba kembali digelar hari ini dan besok setelah PT KA Commuter Jabodetabek setuju menurunkan besaran rencana kenaikan tarif dan berkomitmen menambah frekuensi perjalanan KRL ekonomi non-AC.
Tarif baru nanti yang semula ditetapkan Rp 9.000, diturunkan menjadi Rp 7.000 untuk jalur Jakarta-Bogor dan Rp 6.000 untuk jarak Jakarta-Depok. Penurunan tarif juga berlaku untuk jalur lainnya, yakni Rp 8.000 menjadi Rp 6.500 untuk jalur Jakarta-Bekasi, Rp 6.000 untuk jalur Jakarta-Serpong dan Rp 5.500 untuk jalur Jakarta-Tangerang.
Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sujarno menjelaskan, personel akan ditempatkan lebih banyak khusus di Stasiun Kota dan Manggarai. Stasiun Manggarai akan dijaga 40 personel dan di Stasiun Kota sebanyak 30 personel polisi. Adapun stasiun-stasiun lain rata-rata dijaga oleh 10 personel polisi.
Sesuai dengan permintaan PT KA, pengamanan oleh personel polisi ini akan berlangsung selama 10 hari. Jumlah personel yang akan dikerahkan berasal dari sejumlah kepolisian sektor dan resor serta dari Kepolisian Daerah Metro Jaya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved