Wakil Presiden (Wapres) Boediono mengaku senang, karena secara umum Kurikulum 2013 telah berjalan prosesnya di lapangan. Berbagai kendala yang dihadapi di masa pelaksanaan, tidak semestinya menyurutkan langkah untuk melakukan perbaikan.
Penilaian itu dikemukakan Wapres dari hasil kunjungannya meninjau pelaksanaan Kurikulum 2013 di 4 sekolah Jakarta yang dipilih untuk melaksanakan kurikulum baru sejak awal tahun ajaran 2013/2014, Kamis (23/01).
Seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Jumat (24/01), keempat sekolah yang dikunjungi Boediono bersama Kepala Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Koentoro Mangkusubroto dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo itu adalah SMP Negeri 8, Pegangsaan, Jakarta Pusat; SMA Negeri 26 Tebet, Jakarta Selatan; SD 6 BPK Penabur Kelapa.
Di setiap sekolah yang dikunjunginya, Wapres langsung mengadakan pertemuan di ruang Kepala Sekolah bersama guru-guru dan pimpinan sekolah, serta membahas pelaksanaan kurikulum baru yang menerapkan perubahan mendasar dengan metode tematik integratif. Untuk SD, kelas yang dipilih adalah kelas 1 dan kelas 4. Untuk SMP adalah kelas 7 dan untuk SMA adalah kelas 10.
Dari kunjungannya, Wapres menemui persoalan yang banyak dikeluhkan para guru adalah mengenai penilaian yang tidak lagi diberikan dalam bentuk angka-angka tapi lebih berupa penilaian kualitatif dalam 3 kategori: pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Namun di sisi lain, Wapres melihat praktik pelaksanaan Kurikulum 2013 di lapangan justru disambut anak murid dengan meriah dan antusias karena proses belajarnya pro aktif. Wapres sempat pula menyaksikan sesi pelajaran Bahasa Jerman di SMA 26 yang sudah menerapkan metode yang sama. “Cara mengajar yang baik adalah kuncinya. Sehingga guru-guru yang menjadi tulang punggung kesuksesan Kurikulum 2013 ini,” kata Wapres.
Menurut Wapres, proses pelatihan guru-guru masih terus berlangsung, termasuk pelatihan penggunaan piranti teknologi ini. Ia menyebutkan, mengubah paradigma guru, merupakan tantangan lain yang terungkap dalam kunjungan ke sekolah-sekolah tersebut.
Diakui Wapres, bahwa banyak perdebatan terjadi seputar Kurikulum 2013, namun langkah-langkah tetap harus dimulai. Ia gembira prosesnya telah berjalan dan kurikulum baru tersebut mulai diterima oleh murid, guru dan orangtua. “Kalau ada kekurangan, kita perbaiki bersama-sama. Beri masukan kepada suku dinas dan kementerian,” katanya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved