Yordania mengutuk serangan udara mematikan Israel terhadap Jalur Gaza. Serangan tersebut digambarkan sebagai agresi barbar. Yordania tidak dapat menerima alasan Israel yang selalu menggunakan dalih kekhawatiran keamanan untuk menyerang warga sipil Palestina.
Kecaman tersebut disampaikan Juru Bicara Pemerintah Yordania, Rakan Majali dalam sebuah pernyataan di Amman, Minggu (11/03). “Israel terus menggunakan kekhawatiran keamanan sebagai alasan untuk membunuh warga Palestina di Gaza, namun langkah ini tidak bisa menipu siapapun. Yordania menolak dengan tegas agresi barbar terhadap warga Palestina tak bersenjata.”
Majali menyatakan, kerajaan Yordania yang menandatangani perjanjian perdamaian pada 1994 dengan negara Yahudi, menegaskan Israel bertanggung jawab atas meningkatnya eskalasi yang terjadi di Gaza. "Pemerintah Israel harus segera menghentikan serangannya terhadap warga Palestina.”
Serangan udara Israel ke Jalur Gaza sejak Jumat pekan lalu telah menewaskan sedikitnya 18 orang, termasuk anak sekolah. Israel berdalih serangan ini untuk menghentikan serangan roket dan mortir yang ditembakkan terhadap bagian selatan wilayah mereka. Tapi, serangan itu justru memicu serangan balasan berupa roket yang menghantam wilayah selatan Israel.
Meski dikutuk, ditentang, dan dikecam banyak negara, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu tetap bersikukuh serangan udara terhadap Gaza akan dilanjutkan selama diperlukan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved