Pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra, menjadi salah satu pembicara dalam acara Pelatihan Manager Kampanye Pilkada Serentak 2017 yang digelar PDI Perjuangan di Kantor DPP PDI-P Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Yusril mengaku dirinya menyatakan maju dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta adalah terkait adanya calon perseorangan atau calon independen yang maju ke Pilkada. "Saya berpendapat, sulit kita membayangkan demokrasi tanpa partai politik," kata Yusril dalam paparannya, Kamis (07/04).
Menurut Yusril, partai politik berperan dalam menyatukan aliran-aliran di masyarakat sehingga keberadaannya tetap dibutuhkan. Keberadaan calon independen yang disebut belakangan sebagai bentuk deparpolisasi, menurut Yusril, tidak boleh mengurangi peran partai politik. "Betapa pun lemahnya parpol, tetap harus ada di negara kita ini," ujar Yusril.
Yusril menilai calon individu lebih mencerminkan semangat individualisme, bukan mencerminkan semangat kebersamaan dalam politik bernegara.
Pendapat senada dikatakan Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah yang sepakat dengan pendapat Yusril perihal calon perseorangan. Menurut Basarah, calon perseorangan bukan lah tujuan negara dalam berdemokrasi.
"Kalau sebuah negara menganut paham demokrasi, maka partai politik adalah pilar utamanya," kata Basarah.
PDIP menggelar pelatihan manajer kampanye pilkada serentak 2017. Acara tersebut dihadiri 127 kader perwakilan dari 101 daerah yang melaksanakan pilkada.
Pada hari ketiga ini, hadir sebagai pembicara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, serta Pakar Hukum Tata Negara sekaligus bakal calon Gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra. Selain itu,. Ketua DPP PDIP Mindo Sianipar dan Wiryanti Sukamdani turut menjadi pembicara dalam acara tersebut.
© Copyright 2024, All Rights Reserved