Kandidat calon presiden AS, Donald Trump, menyerukan kepada pendukungnya untuk memboikot Apple karena menolak membuka enkripsi iPhone milik tersangka pembunuhan. Telepon genggam tersebut dimiliki satu dari dua pelaku penembakan di San Bernardino, California, Desember 2015 lalu, yang menewaskan 14 orang.
"Boikot Apple sampai mereka memberikan informasi tersebut," kata Trump saat berbicara dalam sebuah acara kampanye.
Sebelumnya, pada Kamis lalu, pengadilan memerintahkan perusahaan teknologi tersebut untuk membantu memecahkan kode enkripsi iPhone milik salah satu tersangka pembunuhan.
Namun, Apple menyatakan tak akan membantu membuka telepon genggam tersebut, dan menyebut privasi pengguna sebagai alasan.
Kemudian pada Jumat, Kementerian Kehakiman AS menyebut penolakan Apple sebagai strategi pemasaran.
Pemerintah menegaskan bahwa permintaan tersebut spesifik dan hanya berfokus pada satu iPhone secara khusus. Kementerian Kehakiman AS mengajukan permohonan lagi pada Jumat setelah direktur eksekutif Apple, Tim Cook, mengatakan bahwa Apple akan terus menolak permintaan tersebut. Sidang berikutnya dijadwalkan di California pada 22 Maret 2015.
© Copyright 2024, All Rights Reserved