Lagi, 10 anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) tewas dalam pertempuran di kawasan Matang Cut, Kecamatan Baktiya Barat, Kabupaten Aceh Utara, kemarin. Namun, dua anggota TNI juga turut tewas.
"Dua anggota TNI yang tewas itu adalah Serda Budianto dan Prada Suwalno dari Batalyon 408," kata juru bicara Komando Operasi TNI Letkol CAJ Ahmad Yani Basuki di Lhokseumawe, kemarin.
Dalam pertempuran dengan kelompok GAM itu pasukan TNI menyita 10 pucuk senjata api laras panjang jenis AK-47, M-16-A1, SS1, dan ratusan amunisi.
Pertempuran itu berawal dari informasi masyarakat sehari sebelumnya yang menyebutkan sejumlah anggota GAM akan melewati jalan desa di kawasan tersebut.
Kemudian pasukan gabungan TNI dari Satuan Gabungan Intelejen (SGI), Para Komando (Parako), dan Yonif 408 langsung melakukan penyerangan terhadap anggota GAM yang diketahui berada di rumah Ismail.
Ahmad Yani menjelaskan, 10 anggota GAM yang tewas dalam pertempuran di daerah sekitar 21 kilometer timur Kota Lhokseumawe itu hingga kini belum diketahui identitasnya.
Menurut Kepala Seksi Operasi Detasemen Pemukul I Kapten Iwan Setiawan, salah satu dari 10 anggota GAM yang tewas adalah Komandan Kompi GAM Sarbaini alias Syamhafi. Dia adalah warga Desa Cempedak, Kecamatan Baktiya, Aceh Utara.
Dalam keterangan terpisah, Kasatgaspen OPS Gak Kum Tegak Rencong 1 AKB Sayed Hoesayni kepada wartawan di Banda Aceh mengungkapkan, Tim Gabungan Brimob BKO dan Polsek Kluet Selatan, Aceh Selatan, berhasil menangkap 10 anggota GAM di Desa Indra Damai, Kluet, Aceh Selatan.
Sementara Tim satuan Polsek Ladang Rima bersama perintis serta Brimob BKO menangkap satu orang anggota GAM bernama Syamsuar, 26, warga Desa Ladang Rimba, Bakongan Timur, Aceh Selatan. Pada hari yang sama, di Desa Lhong Damai, Kabupaten Pidie, pasukan TNI juga berhasil menangkap tiga anggota GAM dan menyita sejumlah barang bukti, antara lain radio HT dan puluhan KTP yang dirampas GAM dari masyarakat.
© Copyright 2024, All Rights Reserved