Hari ini, Senin (26/12), warga Aceh memperingati musibah tsunami meluluhlantakan wilayah itu 12 tahun lalu. Kantor pemerintahan dan swasta mengibarkan bendera merah putih setengah tiang. Ratusan bahkan ribuan warga mengikuti doa bersama. Sebagian lainnya, berziarah ke pemakaman massal korban tsunami Aceh.
Pemerintah Aceh menggelar zikir bersama dan memberikan santunan kepada 600 anak yatim dalam acara peringatan yang berlangsung di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Minggu.
"Melalui zikir bersama kita berdoa agar Aceh terhindar dari berbagai musibah dan cobaan," uajr Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Soedarmo.
Soedarmo mengajak masyarakat untuk memetik hikmah dari berbagai musibah yang terjadi di Aceh dan menjadikannya sebagai pelajaran untuk memperbanyak kebajikan dan memperkuat solidaritas.
Dalam kehidupan, kata dia, manusia tidak pernah lepas dari berbagai cobaan dan tantangan termasuk musibah bencana alam. "Tantangan dan musibah ini harus kita hadapi bersama dengan sabar dan tawakal kepada Allah SWT," katanya.
Selain zikir bersama, juga dilakukan kenduri dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Pasca gempa 9,3 SR yang diikuti tsunami dan menewaskan ratusan ribu warga Aceh, tiap tahunnya, pemerintah dan penduduk Aceh mengenang musibah dasyat itu dengan menggelar doa bersama dan ziarah ke pemakaman masal di Blang Bintang, Aceh Besar dan Ulee Lheue, Banda Aceh.
Selain di Ulee Lheu, warga juga mengunjungi sejumlah kuburan massal lainnya seperti di Siron, Lambaro, Aceh Besar dan di Lhoknga.
© Copyright 2024, All Rights Reserved