Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) mencatatkan kinerja keuangan secara konsolidasian (total pendapatan keseluruhan) positif sepanjang 2015.
Perusahaan tersebut mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp3.022 triliun atau naik 30,71 persen dibandingkan periode 2014 lalu sebesar Rp2.312 triliun. Jika dibandingkan dengan target Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2015, tercapai 102,86 persen.
“Saya puas akan capaian tersebut, karena instansinya mampu tumbuh posiif di tengah kecenderungan perubahan teknologi uang cetak konvensional ke era digital. Apalagi, kami juga menyesuaikan orientasi pasar secara bertahap dari lokal ke global," kata Direktur Utama Perum Peruri, Prasetio dalam konferensi pers di Hotel Le Meredien Jakarta, Kamis (07/04).
Meskipun saat ini ada proses peralihan uang cetak konvensional, Prasetio mengakui bahwa kontribusi pemasaran uang cetak konvensional masih mendominasi di pasar dalam negeri.
Namun, Prasetio mengakui, hal ini tidak diiringi dari permintaan dari pasar luar negeri yang tercatat hanya sebesar satu persen. Artinya, hampir 99 persen permintaan uang cetak konvesional berasal dari dalam negeri. "Tetapi semangat kami untuk masuk ke pasar luar negeri akan terus ditingkatkan," ujar Prasetio.
Perum Peruri mencatatkan laba usaha (pendapatan bersih dikurangi biaya akutansi perusahaan) sebesar Rp476 miliar, atau naik 89,64 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp251 miliar.
Jika dibandingkan dengan target RKAP 2015, tercapai 106,25 persen. Untuk laba bersih, tercatat sebesar Rp324 miliar atau naik 2,86 persen dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai Rp315 miliar. Jika dibandingkan dengan target RKAP 2015, tercapai 117,82 persen.
Sementara, untuk Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortazion (EBITDA), meningkat menjadi Rp760 miliar atau naik 18,68 persen dibandingkan EBITDA 2014 lalu yang mencapai Rp640 miliar. Jika dibandingkan dengan RKAP 2015, tercapai 97,22 persen
Adapun saat ini, total aset Peruri Rp3,87 triliun atau naik 18,40 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp3,27 triliun. Jika dibandingkan dengan RKAP 2015, tercapai 89,58 persen.
© Copyright 2024, All Rights Reserved