Musim kemarau panjang telah membuat 400 hektare sawah di provinsi Bali mengalami kekeringan. Bahkan, sekitar 119 ha lainnya, mengalami puso, atau gagal panen.
"Sesuai dengan laporan hingga 31 Agustus 2014 kekeringan lahan sawah di Bali mencapai lebih dari 400 hektare. Sekitar 119 hektare di antaranya mengalami puso atau gagal panen Sedangkan sisanya itu dalam intensitas ringan, sedang hingga berat," kata Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali, Ida Bagus Wisnuardhana kepada pers di Denpasar, Minggu (21/09).
Dijelaskan, lahan sawah yang mengalami kekeringan itu berada di 3 kecamatan di 2 kabupaten yakni di Kecamatan Sawan dan Kecamatan Buleleng di Kabupaten Buleleng dan Kecamatan Selemadeg Timur, di Kabupaten Tabanan.
Ditambahkan Wisnuardhana,lahan sawah yang mengalami kekeringan di Pulau Dewata tahun ini lebih besar dibandingkan luas lahan sawah kekeringan selama tahun 2013 yang mencapai sekitar 350 hektare.
"Kalau tahun 2013 selama setahun itu lahan sawah yang mengalami kekeringan sekitar 350 hektare. Untuk tahun 2014 hingga Agustus sudah lebih dari 400 hektare," katanya.
Luas lahan sawah di Bali mencapai 150 ribu hektare yang tersebar di 9 kabupaten/kota. Pemerintah Provinsi Bali telah menyiapkan sejumlah langkah bagi petani untuk terkait kekeringan di lahan persawahan.
Antisipasi itu di antaranya melalui jangka pendek maupun jangka panjang dalam bentuk bantuan fasilitas pompa air hingga pemberian kompensasi bukan ganti rugi kepada petani.
© Copyright 2024, All Rights Reserved