Wilayah Palestina saat ini dijajah atau diduduki oleh Israel di semua sisi. Warga tidak mempunyai kebebasan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, akses sangat terbatas, dan rakyat benar-benar menderita.
Kondisi faktual itu diungkapkan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Senin (07/02), ketika memberikan sambutan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Ke-5 Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jakarta, Senin (07/03) ini.
Dikatakan Abbas, Israel membangun permukiman di wilayah Palestina yang diduduki dengan cara-cara kekerasan. Abbas menyebut, kegiatan ini terus meningkat. Hal itu membuat rakyat Palestina menjadi sangat menderita karena mereka tak dapat menjalankan aktivitas ekonomi dengan baik.
Dari berbagai fakta yang disampaikan Abbas, diketahui, Palestina terbelenggu, diisolasi, dan dijajah Israel. Warga dibatasi untuk bepergian, menjalankan kegiatan ekonomi, dan akses pendidikan.
Bahkan, umat Muslim Palestina dibatasi untuk mengakses Masjid Al Aqsa di Jerusalem dan itu sangat menyakitkan. Israel tidak mengakui identitas rakyat Palestina.
“Kita harus menghentikan penjajahan dan berbagai aktivitas yang tidak masuk akal dari Israel ini,” kata Abbas.
Ia mengharapkan dukungan internasional, termasuk dari OKI dan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk terus mendorong kemerdekaan Palestina.
Abbas menegaskan, otoritas Palestina bekerja keras untuk membangun komunikasi dengan semua “saudara” yang ada di Palestina. “Kami terus bekerja bersama, dan kami bekerja keras untuk mewujudkan persatuan nasional,” kata Abbas.
Dari pernyataan ini tampaknya merujuk pada kelompok Fatah dan Hamas, dua kekuatan yang menguasai Palestina saat ini. “Meski sulit, seperti terjadi di Gaza, namun kami terus bekerja sama untuk membangun persatuan nasional,” katanya.
KTT dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo yang menegaskan, Indonesia mengecam penjajahan oleh Israel atas Palestina.
OKI yang semula beranggotakan 57 negara, kini tinggal 56 negara setelah keanggotaan Suriah dibekukan karena perang saudara.
KTT kali ini merupakan bentuk dukungan penuh dan solidaritas Indonesia dan OKI atas rakyat Palestina. Diharapkan, pertemuan tingkat tinggi ini dapat mendorong persatuan yang lebih kuat di antara negara-negara anggota OKI. Indonesia mendukung inisiatif baru untuk mendorong perdamaian dunia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved