Berdasarkan laporan terbaru menyebutkan saat ini ada lebih dari 4 juta robot yang telah beroperasi di sejumlah pabrik di seluruh dunia.
"Instalasi tahunan secara konsisten melampaui setengah juta unit selama 3 tahun terakhir, sehingga totalnya menjadi 4,3 juta pada akhir tahun 2023," kata Federasi Robotika Internasional, dikutip Minggu (28/9/2024).
Laporan World Robotics 2024 menyebutkan, ada peningkatan 10% dari tahun sebelumnya, terutama didorong oleh instalasi di Asia, yang mencakup 70% dari penyebaran baru.
Kemudian disusul Eropa dan Amerika dengan masing-masing 17% dan 10%, dengan konsentrasi di Amerika Serikat (AS).
“Statistik Robotika Dunia yang baru menunjukkan jumlah robot industri yang mengotomatiskan produksi di seluruh dunia mencapai titik tertinggi sepanjang masa,” kata Presiden Federasi Robotika Internasional, Marina Bill, seperti dikutip dari PeopleMatters.
Bill menyebutkan, angka pemasangan tahunan sebanyak 541.302 unit pada tahun 2023 merupakan angka tertinggi kedua dalam sejarah.
Ada pun, Tiongkok mempertahankan posisi terdepannya sebagai pasar terbesar, dengan menguasai 51%n instalasi pada tahun 2023, meskipun sedikit menurun dari tahun sebelumnya.
Stok operasional robot di Tiongkok mendekati 1,8 juta unit. Selanjutnya Jepang, yang merupakan pasar terbesar kedua, mengalami penurunan instalasi sebesar 9% pada tahun 2023, setelah mengalami pertumbuhan selama 2 tahun.
Kemerosotan ekonomi global diperkirakan akan mencapai titik terendah pada tahun 2024, yang mengarah pada periode stabilitas dalam instalasi robot.
Namun, tren jangka panjang peningkatan otomatisasi kemungkinan akan terus berlanjut, didorong oleh faktor-faktor seperti risiko geopolitik dan keharusan untuk produksi yang efisien.
Negara Asia lainnya, India, telah muncul sebagai pemain penting di pasar robotika global, menduduki peringkat ketujuh dalam pemasangan robot tahunan di seluruh dunia.
Pada tahun 2023, negara ini mencatat pertumbuhan yang mengesankan sebesar 59%, dengan memasang 8.510 robot.
Industri otomotif memimpin dengan peningkatan pemasangan robot sebesar 139%. Lonjakan ini didorong produsen mobil dan pemasok suku cadang, yang semakin mengadopsi teknologi otomasi.
Pertumbuhan juga dialami industri umum, khususnya di sektor karet dan plastik, yang mengalami peningkatan 17% dalam pemasangan robot, mencapai 408 unit.
Meskipun industri logam mempertahankan pemasangan tetap pada 329 unit, namun ada potensi pertumbuhan lebih lanjut di sektor ini.
“India adalah salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi terkuat di antara pasar berkembang Asia,” sebut Bill.
Bill mengatakan, stok operasional robot industri hampir dua kali lipat sejak 2018, mencapai 44.958 unit pada 2023. Ini merupakan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 14% sejak 2018.
Prospek jangka panjang untuk robotika di India cukup menjanjikan. Terutama jika dibandingkan dengan Tiongkok, negara dengan jumlah penduduk yang sama.
Pemasangan robot tahunan di Tiongkok mencapai 276.288 unit pada tahun 2023, angka yang 32 kali lebih tinggi dari puncaknya di India saat ini.
Perekonomian India yang terus tumbuh, dikombinasikan dengan investasi di sektor-sektor utama seperti otomotif dan manufaktur, mendorong permintaan akan robotika.
Meskipun kontraksi jangka pendek diperkirakan terjadi pada tahun 2026 karena berakhirnya insentif, prospek jangka panjang untuk pasar robotika India tetap positif. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved