Ada-ada saja yang dilakukan seorang pria Rusia berusia 23 tahun ini. pemuda bernama Alexander Zhadan mencari jodoh dengan menggunakan ChatGPT.
Uniknya dia berhasil menyaring 5.239 profil perempuan yang sesuai kriterianya sebagai calon istri.
Dikutip dari Odditycentral, Kamis (8/2/2024), Alexander Zhadan pertama kali mencuri perhatian di RuNet - komunitas berbahasa Rusia online - tahun 2023 lalu.
Saat itu, Zhadan men-tweet tengah menulis tesis menggunakan ChatGPT dalam waktu hanya 23 jam.
Terbaru yakni, profesional muda bidang IT itu sekali lagi menjadi berita utama. Kali ini dia menggunakan alat kecerdasan buatan yang sama untuk menyaring ribuan profil kencan online.
Dia mengandalkan saran dan tipsnya untuk menemukan pasangan sempurna sebagai calon istrinya.
Kisah Zhadan dari serangkaian unggahan di X/Twitter telah memicu perdebatan sengit tentang moralitas menggunakan alat kecerdasan buatan untuk mencari cinta online .
Zhadan mengakui bahwa kisahnya bisa mengubah cara orang lain melihat kencan online dengan menunjukkan bahwa ChatGPT memiliki batasannya.
Awalnya Zhadan menggunakan aplikasi kencan populer seperti Tinder. Namun dia bosan dengan rutinitas prosedur menggeser ke kiri, kemudian ke kanan untuk mencari profil calon yang cocok.
Kemudian, jika menemukan yang cocok mereka akan memulai percakapan dengan calon pasangan, lalu orang itu akan menghilang. Zhadan berpikir cara mencari jodoh semacam itu membuang-buang waktu.
Lalu, Zhadan pun bereksperimen dengan ChatGPT untuk membuat pengalaman kencan online-nya lebih efisien.
Zhadan mulai dengan ChatGPT melalui 5.239 profil kencan. Dia mulai menghapus profil yang menurutnya tidak akan cocok berdasarkan sejumlah filter. Misalnya seperti memiliki kurang dari dua foto profil, referensi astrologi, referensi agama, pernyataan pro-perang, serta foto yang terlalu atraktif.
Dia merasa bahwa langkahnya penting baik untuk dirinya maupun untuk para perempuan, karena mereka tidak membuang-buang waktu berinteraksi.
Dia mengaku hanya kesulitan dalam mengadaptasi kemampuan ChatGPT untuk berkomunikasi dengan calon pasangan.
Zhadan mengaku dirinya butuh waktu sekitar 120 jam kerja untuk membuat alat kecerdasan buatan tersebut mencapai tingkat yang memuaskan. Untuk melakukannya, Zhadan membuat draf teks percakapan sebelumnya dengan gadis-gadis, menyiapkan validasi tanggapan, dan memantau hasilnya secara intens.
Suatu waktu, ChatGPT mengatur kencan dengan seorang perempuan tanpa memberitahukannya. Hal itu menyebabkan teman kencannya harus menunggu selama lebih dari 1,5 jam.
Sementara, program AI tersebut menjadwalkan kencan di Taman Bitsa di Moskow, sebuah hutan di Moskow tempat seorang pembunuh berantai terkenal membuang mayat korban pada era tahun 2000-an.
© Copyright 2024, All Rights Reserved