Pemerintah memperkirakan saat ini ada sekitar 700 orang di Indonesia yang menjadi simpatisan gerakan militan negara Islam (ISIS). Pemerintah melakukan sejumlah tindakan untuk menghilangkan pengaruh ideologi radikalisme itu.
"Secara fakta, saat ini di Indonesia jumlah simpatisan ISIS tidak banyak, hanya sekitar 700 orang," ujar Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu ketika menjadi pembicara di Indonesia International Defense Science Seminar di Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/07).
Ryamizad menilai jumlah tersebut belum perlu dikhawatirkan. Akan tetapi, hal ini juga tidak membuat Pemerintah lengah dan tidak melakukan tindakan untuk menghilangkan pengaruh ideologi radikalisme yang telah tertanam pada para pendukung kelompok bersenjata itu.
“Di dalam mengatasi radikalisme dan ISIS, Indonesia menggunakan strategi pemantapan mindset bagi seluruh masyarakat, dengan kembali kepada jati diri bangsa, yakni nilai-nilai budaya dan kultur yang tertanam sejak dulu," jelas Ryamizard.
Menhan menekankan, kegiatan bela negara penting dicanangkan untuk memperkuat jiwa dan identitas bangsa, sehingga ampuh menangkal segala bentuk ancaman yang dapat membahayakan keutuhan dan integritas negara.
“Kesadaran bela negara itu perlu untuk ditanamkan kepada seluruh warga negara, sebagai bentuk revolusi mental, sekaligus membangun daya tangkal bangsa dalam menghadapi kompleksitas ancaman yang semakin beragam," tandas dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved