Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai berupaya untuk membenturkan KPK dengan Polri. Bahkan, sejumlah pernyataan Pansus juga berupaya membenturkan KPK dengan Presiden Joko Widodo.
Pernyataan tersebut diungkapkan Wakil Ketua KPK Laode M Syarif, Rabu (112/07). Ia melihat hal itu dari sejumlah tudingan yang dilontarkan sejumlah anggota Pansus Hak Angket terhadap KPK.
“Pansus Angket ini kelihatan ingin adu-adu lagi, KPK dan Polisi. Bahkan dalam komentar-komentar semalam (yang muncul dalam diskusi di stasiun televisi nasional) ingin diadu juga dengan presiden. Ada yang ngomong KPK tidak takut dengan presiden," kata Syarif.
Dikatakan Syarif, hubungan KPK dengan Polri saat ini berada pada posisi yang sangat baik dalam bersama-sama menjalankan tugasnya sebagai lembaga penegak hukum, terutama dalam pemberantasan korupsi. "Alhamdulillah KPK-Polri solid sekarang. Tidak ada perlu lagi ada kasus-kasus," ujar Syarif.
Syarif menmabahkan, hubungan harmonis KPK-Polri, Syarief terbukti dengan sejumlah kerja sama antara KPK dengan Polri. Terutama dalam menindak pelaku korupsi. Selain itu, tambah dia, KPK, dan Polri, telah menerapkan sistem online untuk saling berkoordinasi tentang penanganan kasus.
Kendati ada upaya membenturkan KPK dengan institusi lain, Syarif menyatakan siap memberikan klarifikasi atas segala tuduhan miring tak berdasar yang dialamatkan ke KPK. "Kami akan memberikan klarifikasi ke setiap tuduhan. Selama itu tidak benar. Bila ada kebenaran di dalamnya, itu akan menjadi instrospeksi," katanya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved