Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengancam mengakhiri kerja sama dengan Jakarta Monorel jika perjanjian kerja sama (PKS) tak kunjung ditandatangi. Sebab hingga kini Perjanjian kerjasama antara pemerintah dengan pelaksana proyek, PT Jakarta Monorel masih buntu.
"Ya kalau enggak ada (PKS) ya kami coret," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa (25/03).
Ahok memberi tenggat waktu untuk pengambilan keputusan ini sampai akhir bulan Maret. "Kami tunggu saja akhir bulan ini, pasti diputuskan mau lanjut atau tidak."
Ahok mengatakan Pemprov DKI Jakarta tidak tertarik untuk melanjutkan proyek itu dengan mengusahakan investor lain apabila tak kunjung ada kesepakatan pada akhir bulan Maret.
Ahok menegaskan, tidak akan mengeluarkan duit untuk mengambil alih proyek tersebut. Namun mempersilakan jika ada investor lain yang berminat menggarap proyek yang sudah terbengkalai selama sedekade itu.
"Kayaknya diputusin bubaran sama dia (PT JM). Kayaknya kami mungkin enggak tertarik lagi (untuk cari investor lain ataupun tetap pakai Adhi Karya). Tapi kalau swasta mau ya silakan saja, asal kita enggak keluar duit enggak ada kewajiban untuk beli," kata Ahok.
Menurut Ahok, salah satu mekanisme dalam perjanjian kerjasama itu berisi tenggat waktu pelaksaan proyek. Jika satu jalur tak selesai selama 3 tahun maka semua aset akan disita pemda.
Mekanisme inilah yang menurut Ahok membuat kontraktor enggan tanda tangan. Padahal, Ahok beralasan klausul itu dibuat agar proyek tak kembali mangkrak tanpa kejelasan seperti saat ini.
© Copyright 2024, All Rights Reserved