Akses jalan di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat yang menghubungkan Sumatera Barat-Riau hingga kini masih terputus akibat longsor 2 haru lalu. Adanya ruas jalan yang ambles, memerlukan perbaikan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, Senin (06/03), menyatakan, akses jalan yang masih terputus itu pun membuat perbaikan jaringan listrik terkendala. Sehingga, kondisi listrik di lokasi belum semuanya pulih.
Ditambahkannya, longsor di Lima Puluh Kota menyebabkan sejumlah instalasi milik PLN rusak. Tercatat, ada 117 gardu listrik terpaksa dipadamkan. Kondisi itu membuat sekitar 14.657 pelanggan tidak teraliri listrik.
"PLN Wilayah Sumbar saat ini terus berupaya untuk memperbaiki jaringan listrik yang terputus itu," terang Sutopo.
Banjir dan longsor terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota setelah hujan deras mengguyur pada Jumat 3 Maret pagi. BNPB mencatat ada 13 titik longsor dan 12 titik banjir.
Sembilan titik longsor di antaranya ada di Kecamatan Pangkalan. Sedangkan, banjir tersebar di tujuh kecamatan dengan ketinggian bervariasi. Titik banjir tertinggi yang mencapai 1,5 meter, terjadi di Kecamatan Pangkalan.
Banjir disebabkan meluapnya Sungai Batang Maek di Pangkalan dan Sungai Batang Kapur di Kapur IX. Banjir juga terjadi akibat meluapnya Sungai Batang Sinamar di Lareh Sago Halaban, dan Sungai Batang Harau di Kecamatan Harau.
© Copyright 2024, All Rights Reserved