Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, ada pertimbangan tertentu yang mendorongnya memutuskan untuk memilih Komisaris Jenderal (Komjen) Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri). Jokowi menilai, Tito adalah polisi penyandang bintang tiga terbaik.
“Saya mengajukan calon tunggal yaitu Komjen Polisi Tito Karnavian. Sebelum mengajukan ini saya telah mendengar masukan, baik dari Polri juga Kompolnas, dan masyarakat. Saya berharap DPR segera memproses ini,” kata Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/06).
Nama Tito diajukan sebagai calon tunggal ke DPR untuk menggantikan Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti, yang akan memasuki masa pensiun, pada bulan depan. Jokowi menilai, Komjen Tito mampu, cerdas, memiliki kompetensi yang baik untuk memimpin Polri. “Ya kan. Semua sudah tahu, dia (Tito) mendapat Adhi Makayasa,” ujar dia.
Bintang Adhi Makayasa adalah penganugerahan tahunan yang diberikan kepada lulusan Akademi Kepolisian terbaik. Tito adalah lulusan terbaik di angkatannya, tahun 1987.
Meski terbilang masih junior dari sisi usia angkatan, namun secara kualitas, Tito cukup bagus. “Tadi kan sudah saya sampaikan, kemampuan, kompetensi, kecerdasan membangun jaringan dengan rekan-rekan penegak hukum yang lainnya, saya kira banyaklah," ujar Jokowi.
Presiden mengatakan, pergantian Kapolri merujuk pada Undang Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. “Saya berharap Komjen Tito nantinya dapat meningkatkan profesionalisme Polri sebagai pengayom masyarakat dan juga memperbaiki kualitas penegakan hukum, terutama terhadap kejahatan narkoba, terorisme, dan juga korupsi,” kata Presiden Jokowi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved