Kondisi ekonomi dan politik yang karut marut saat ini mirip dengan situasi di masa- masa akhir runtuhnya orde baru. Tak hanya itu, politik otoriter juga mulai terlihat muncul dalam sistem kekuasaan.
Penilaian itu disampaikan mantan Sekjen Badan Eksekutif Mahasiswa BEM Universitas Indonesia 1998, Arie Wibowo dalam diskusi di Kawasan Cikini, Jakarta, Jumat (27/03) malam. "Situasi hari ini mirip dengan 98, instrumen pemerintahan mati suri, eksekutif-legislatif saling serang, parpol pecah belah, lembaga penegak hukum berkelahi, pada hari ini saling sandera. Ekonomi makin kacau, rupiah melemah, indikasi pemerintahan otoriter muncul," ujar Arie.
Atas dasar itu, jaringan aktivis mahasiswa dan jaringan menengah yang selama ini diam, ujar dia, sudah saatnya menyuarakan masalah atas kondisi negara kepada masyarakat.
Akan tetapi, Arie menilai bahwa untuk saat ini proses pemakzulan rezim masih belum diperlukan. Mahasiswa dan kelas menangah cukup bersuara saja untuk menyadarkan lemahnya kepemimpinan Jokowi. Jika pemerintah masih juga belum sadar, maka opsi pemakzulan memang perlu dibicarakan. "Kampus dan kelas menengah harus bergerak. Jangan diam saja, buat pemerintah dan masyarakat sadar," ajak Arie.
© Copyright 2024, All Rights Reserved