Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menolak usulan Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) yang meminta pemindahan lokasi pelabuhan Cilamaya ke Balongan, Indramayu. Kemenhub beralasan usul pemindahan lokasi Pelabuhan Cilamaya tak relevan.
“Daerah Cilamaya Karawang dipilih sebagai lokasi pembangunan pelabuhan karena relatif dekat dengan kawasan Industri Bekasi-Karawang,” kata Direktur Pelabuhan dan Pengerukan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, Adolf R Tambunan, di Jakarta, Sabtu (28/03).
Menurut Adolf, wilayah Balongan justru dinilai sangat jauh dari pusat industri tersebut. Pembangunan Cilamaya dimaksudkan untuk mendekatkan pelabuhan dengan kawasan Industri Bekasi-Karawang. Sedangkan apabila dibangun di Balongan maka tidak efisien karena jaraknya terlalu jauh.
Adolf mengatakan, Kementerian Perhubungan tetap akan melanjutkan proyek tersebut sambil menunggu keputusan dari Presiden atau instruksi dari Menteri Koordinator Perekonomian. Meski banyak ditentang, Kemenhub menyatakan pembangunan pelabuhan tersebut juga mempertimbangkan aspek keselamatan.
“Pembangunan pelabuhan tersebut sangat penting untuk mempermudah akses distribusi dari kawasan Industri ke pelabuhan,” ujar Adolf.
Saat ini, akses distribusi ke Pelabuhan Tanjung Priok dinilai sudah sangat tak efisien karena kemacetan. Apalagi kata Kemenhub, Pelabuhan Tanjung Priok saat ini sudah sangat padat dan membutuhkan pelabuhan lain untuk bersaing.
Di sisi lain, Plt Direktur Jendral Migas Kementerian ESDM Gusti Nyoman Wiraatmadja mengatakan, usulan pemindahan pelabuhan dari Cilamaya ke Balongan merupakan salah satu upaya Kementerian ESDM untuk menyelesaikan polemik pembangunan Pelabuhan Cilamaya.
Wiraatmadja mengatakan, Balongan merupakan daerah yang tepat untuk dibangun pelabuhan karena letaknya di luar wilayah kerja operasional Blok Migas Offshore North West Jawa (ONWJ) di Cilamaya.
Menurut dia, ONWJ memiliki peran penting karena menyuplai minyak dan gas untuk sebagain pulau Jawa. Apabila, operasional terganggu karena Pelabuhan Cilamaya, maka dikhawatirkan dampaknya ekonominya akan sangat besar.
© Copyright 2024, All Rights Reserved