Bursa calon Ketua Umum PP Muhammadiyah, sedikit kehilangan gregetnya. Salah satu kandidat potensial, Amien Rais, memastikan takkan maju dalam Muktamar Muhammadiyah, di Yogyakarta, Juli 2010. Bekas ketua MPR ini memutuskan berkonsentrasi penuh di PAN, sebagai Ketua MPP Partai Amanat Nasional.
"Saya sudah diminta secara aklamasi untuk lima tahun ke depan menjadi Ketua MPP PAN," kata Amien Rais, pendiri PAN kepada wartawan, yang menghubunginya, di Jakarta, Jumat (14/05).
Kongres III PAN di Batam secara aklamasi telah memutuskan, Amien Rais Ketua MPP PAN untuk lima tahun mendatang. Meski begitu, Amien terkesan tak mau lagi aktif di PAN. Ia sudah memasukkan surat pernyataan bersedia menjadi pimpinan Muhammadiyah, awal Maret lalu.
Tetapi, Ketua Panitia Pemilihan Pimpinan Muhammadiyah, Rosyad Sholeh mengungkapkan, tidak otomatis keinginan Amien Rais itu tercapai. Kecuali, ia segera menyatakan mundur dari PAN. Muhammadiyah melarang pengurus intinya terlibat dalam politik praktis, termasuk di antaranya menjadi pengurus partai.
Sejak itu memang terdengar Amien Rais menarik diri dari dunia politik, dimulai dengan mundur dari PAN. Ternyata, Amien tetap ingin berkiprah di partai politik. Ia menganggap, PAN masih layak, dan masih partai politik yang ideal. Tetapi, untuk mempertahankan idealisme PAN sebagai partai Reformis, bukan perkara gampang.
"Buat saya PAN masih tetap menjanjikan asal selalu melakukan koreksi diri," tegas Amien.
Selain itu, sebanyak 16 dari 17 anggota MPP PAN, menolak rencana Amien pindah, dan berkiprah di Muhammadiyah sebagai pimpinan. Menurut Amien, jika sudah menjadi Ketua MPP PAN lalu bergabung dengan Muhammadiyah, sama saja melanggar janji dengan PAN, selain melanggar etika demokrasi.
"Masih banyak cara berkontribusi untuk Muhammadiyah. Saya masih bisa membantu Muhammadiyah dengan cara lain," tegasnya.
Regenerasi mandek
Keputusan Amien Rais tak memperebutkan kursi ketua umum dalam Muktamar Muhammadiyah, disambut hangat Bachtiar Effendy, pengamat organisasi Islam dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. Langkah Amien itu, kata dia, sudah tepat. "Ya sudah benar. Kalau Pak Amin ikut pencalonan regenerasi mandeg."
Amien sebenarnya sudah pernah menjabat sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah. Tetapi, kursi itu ditinggalkannya saat mendirikan, sekaligus memimpin PAN. Sejak itu ia berupaya keras membesarkan partai yang kini dipimpin Hatta Rajasa tersebut.
Dengan langkah Amien Rais menarik diri dari pencalonan dalam Muktamar Muhammadiyah, 3-8 Juli itu, bisa diperkirakan jalan bagi Din Syamsuddin menjabat kembali untuk periode kedua lebih mulus. Meski ada sekitar 100 orang yang balal memasukkan surat kesediaan menjadi pimpinan Muhammadiyah, sebagian besar di antaranya pasti bukan lawan berat buat Din.
Nama-nama yang memasukkan surat menyatakan bersedia jadi pimpinan PP Muhammadiyah itu akan dipilih dalam sidang tanwir, sebanyak 39 orang calon tetap pimpinan muhammdiyah. Dari situ dipilih lagi 13 orang. Ke-13 orang pimpinan ini yang memilih ketua untuk diajukan ke Muktamar. Kalau Muktamar menolak, ke-13 orang diminta rapat lagi untuk mengajukan ulang satu nama.
© Copyright 2024, All Rights Reserved