Harga minyak global turun 3 persen pada perdagangan Senin waktu New York, Amerika Serikat (AS) atau Selasa pagi WIB (23/08). Harga minyak turun disebabkan produsen minyak Amerika Serikat, menambah pengeboran minyak. Selain itu Tiongkok menggenjot ekspor produksi minyak olahan. Prospek peningkatan ekspor juga muncul dari Irak dan Nigeria.
CNBC, Selasa (23/08), menyebutkan, harga minyak Brent jatuh US$1,71, atau 3,36 persen menjadi US$49,17 per barel. Pada sesi awal perdagangan, harga minyak sempat anjlok hingga ke US$49,15 per barel.
Sementara itu, harga minyak AS, West Texas Intermediate, untuk pengiriman September, turun US$1,47, atau 3,03 persen di US$47,05 per barel. Kontrak pengiriman untuk Oktober, merosot US$1,66 menjadi US$47,45 per barel.
Ada pun ekspor diesel dan bensin Tiongkok, melonjak masing-masing 181,8 persen dan 145,2 persen bulan lalu, dibandingkan pada bulan yang sama tahun lalu.
Ekspor diesel mencapai 1,53 juta ton dan ekspor bensin sebesar 970.000 ton. Hal itu menekan margin produk pengolahan minyak.
Para produsen minyak OPEC dan Rusia, dijadwalkan bertemu pada September nanti, untuk membahas pemangkasan produksi minyak dunia, yang saat ini sudah berlebih.
Namun, para analis memperkirakan hal tersebut sulit terjadi, karena Arab Saudi dan Iran menolak mengurangi produksi minyak.
© Copyright 2024, All Rights Reserved