Harga minyak dunia mengalami penurunun tajam untuk hari kedua berturut-turut pada Selasa (10/09) waktu New York (Rabu pagi WIB). Minyak turun seiring berkurangnya kekhawatiran akan kemungkinan serangan militer Amerika Serikat terhadap Suriah.
Minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober, turun US$2,13 menjadi ditutup pada US$107,39 per barel di New York Mercantile Exchange.
Di pasar Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober merosot US$2,47 menjadi 111,25 dolar AS per barel di perdagangan London.
Suasana di pasar bergeser, sejak Rusia pada Senin (09/09), mengusulkan pengawasan internasional terhadap seluruh persediaan senjata kimia Suriah. Usulan itu ditanggapi positif oleh AS.
Pasar saham AS naik pada Senin dan reli pada Selasa, sementara harga minyak telah jatuh karena prospek aksi militer AS telah menurun."Secara jelas berita tentang Suriah mengendalikan harga. Kami telah kehilangan sebagian dari premi risiko Suriah," ujar James Williams dari WTRG Economics.
"Semua akan bersatu untuk menghindari serangan militer, yang merupakan bagian besar dari alasan kenaikan WTI," kata John Kilduff, seorang pedagang di Again Capital.
Isu senjata kimia Suriah dan ancaman invasi oleh AS telah membuat minyak melambung hingga US$110,53 per barel pekan lalu. Ini adalah tingkat tertinggi sejak Mei 2011.
© Copyright 2024, All Rights Reserved