PDIP Ikut ambil bagian dalam upaya penanganan bencana asap akibat kebakaran hutan yang terjadi di Sumatera dan Kalimanatan. PDIP mengerahkan 125 personel Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) ke Jambi, Palembang, dan Kalimantan Tengah.

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, sebanyak 125 personel Baguna yang telah diberikan pelatihan khusus oleh Basarnas, akan dibagi menjadi 3 tim. Yakni 50 personel ke Jambi, 50 personel ke Palembang, Sumatera Selatan, dan 25 personel ke Kalteng.

"Kami memandang tidak ada kata terlambat, tim secara khusus dilatih kemampuan mitigasi dan semangat membantu yang terkena asap," kata Hasto Kristiyanto, Minggu (11/10).

Menurut Hasto, mereka yang ditugaskan membantu penanganan masalah asap ini akan berada di lokasi selama 10 hari, namun dapat diperpanjang tergantung keadaan di lapangan.

“Mereka sudah pamit dan mendapatkan izin keluarga sehingga siap untuk membantu masyarakat yang ada di sana,” kata Hasto.

Hasto mengungkapkan, Baguna PDIP tidak hanya diterjunkan di daerah yang terkena bencana asap. Ke depannya, PDIP berencana membentuk satu batalyon dengan jumlah personel antara 800-1000 pasukan kemanusiaan sebagai pasukan pejuang PDIP untuk membantu rakyat yang menghadapi berbagai persoalan.

Untuk mengantisipasi bencana asap, PDIP juga sudah mengusulkan kepada pemerintah untuk melakukan modernisasi peralatan seperti pengadaan Helikopter Chinook yang sangat cocok untuk medan yang sebaran titiknya cukup banyak.

"Kombinasi pesawat mengisi air dari laut, dilengkapi dari Chinook, kita sampai sekarang belum punya, jadi nanti punya tiga saja sudah bersyukur," ujar Hasto.

Kemudian PDI-P juga merekomendasikan untuk mendata tanaman Jati Putih yang bisa dipakai sebagai benteng. Dengan perencanaan perkebunan ini, maka ada kanal dan tanaman pelindung untuk mencegah kebakaran hutan.

"Jadi harus lebih dipersiapkan, untuk dilakukan mobilisasi, karena dampaknya ke negara tetangga. Apalagi manajemen mitigasi kita sudah semakin handal, jadi agar tidak terjadi lagi," kata Hasto.