Pendiri sekaligus CEO Telegram Pavel Durov menemui Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara. Pertemuan itu membahas standar prosedur opearasi (SOP) pemblokiran konten negatif yang ada di platform Telegram.
Pavel Durov yang berkebangsaan Rusia itu tiba di Kantor Kemenkominfo, Jakarta, Selasa (01/08) siang sekitar pukul 14.00 WIB. Ia disambut langsung Menkoninfo Rudiantara.
“Saya mau rapat untuk bicarakan pembuatan SOP pengendalian konten negatif dengan Telegram dan akan komunikasi lebih lanjut. Kalau sudah selesai dibahas, kita cabut pemblokiran ini," ujar Rudiantara.
Kedatangan Durov ke Indonesia merupakan tindak lanjut dari pemblokiran 11 Domain Name System (DNS) milik Telegram yang dilakukan pemerintah Indonesia. Alasannya, karena banyak sekali kanal yang ada di layanan tersebut yang bermuatan propaganda radikalisme, terorisme, paham kebencian, ajakan atau cara merakit bom, cara melakukan penyerangan, disturbing images, dan lain-lain yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan di Indonesia.
Tidak hanya pihak Telegram, Kemkominfo sebelumnya juga telah memanggil penyelenggara over the top (OTT) lainnya seperti Line, Facebook, Twitter, dan lainnya.
“Kita ingin meminta komitmen mereka karena Indonesia tidak toleransi pada tiga hal, yaitu terorisme, perdagangan narkoba, dan pornografi anak. Kita ingin setiap penyelenggara OTT membersihkan hal-hal ini dari platform mereka," tegas Rudiantara.
© Copyright 2024, All Rights Reserved