Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan pemerintah akan memperkuat keamanan di kawasan Natuna dengan membangun sistem pertahanan. Bahkan, untuk tahun ini, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp6 triliun untuk pembangunan pertahanan.
Kepada pers, kemarin, Ryamizard menjelaskan, anggaran tersebut berasal dari tambahan anggaran sebesar Rp9,3 triliun yang didapat Kementerian Pertahanan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016. "Memang bangun pertahanan di sana butuh besar dan itu pengajuan panglima TNI," kata Ryamizard.
Ditambahkan, Dirjen Rencana Pertahanan Kementerian Pertahanan M Syaugi, pemanfaatan anggaran tersebut dilakukan oleh TNI. "Itu adanya di Mabes TNI, silahkan tanya mereka untuk lebih jelasnya," kata Syaugi.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Tatang Sulaiman menambahkan, secara umum anggaran penguatan keamanan Natuna akan digunakan untuk peningkatan kapasitas sarana prasarana seperti lapangan terbang dan dermaga kapal serta prasarana logistik lainnya.
Sebelumnya, Menhan menyatakan pangkalan militer Natuna akan dilengkapi dengan armada besar. Pembangunan tak hanya dari sisi infrastruktur, tapi juga penambahan personel TNI.
Pangkalan militer di Natuna akan diperkuat 3 kapal perang TNI Angkatan Laut, kapal selam, satu pesawat tempur, radar, dan drone penangkis serangan udara. Pelabuhan di Natuna juga akan diperbaiki, sedangkan landasan pacunya diperlebar untuk tempat mendarat pesawat tempur.
Dari segi penguatan personel, Ryamizard akan menambah satu kompi marinir dan satu kompi Korps Pasukan Khas (Paskhas) TNI Angkatan Udara. Satu kompi Paskhas terdiri dari 150 sampai 200 personel. Satuan ini memiliki kemampuan tempur darat, laut, dan udara sekaligus. Sementara TNI Angkatan Darat di Natuna akan dilengkapi dengan satu Batalyon Raider yang merupakan salah satu pasukan elite TNI.
© Copyright 2024, All Rights Reserved