Kepala Bappenas Sofyan Djalil membantah pemberian proyek revitalisasi jalur kereta api Jakarta-Pantai Utara Jawa-Surabaya kepada Jepang untuk mengobati kekecewaan Jepang karena gagal mendapatkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
"Proyek ini tidak harus dengan Jepang, tapi kami mencari pendanaan dan teknologi yang sudah familiar, kami tidak mau mendatangkan kereta baru," kata Sofyan kepada pers di Jakarta, Jumat (03/06).
Sofyan mengatakan, pemerintah belum bisa memastikan masuknya Jepang dalam proyek revitalisasi jalur kereta Jakarta-Pantai Utara Jawa-Surabaya. Komunikasi yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe beberapa waktu lalu masih bersifat awal.
Saat ini studi proyek revitalisasi belum dilakukan. Begitu juga skema pendanaan dan besaran dana yang diperlukan.
"Baru tahap awal, bahwa kami terus studi lebih lanjut tentang revitalisasi, kalau sudah selesai, nanti komunikasi lagi, baru sebatas itu," kata Sofyan kepada pers di Jakarta, Jumat (03/06).
Menurut Sofyan, revitalisasi ini juga bukan pembangunan proyek baru. Pemerintah hanya ingin menghilangkan perlintasan sebidang, meluruskan jalur berkelok, sehingga kecepatan kereta api bisa ditambah dari saat ini 80 km per jam menjadi 150 km per jam. “Sehingga waktu tempuh Jakarta-Surabaya menjadi lebih cepat,” ujar Sofyan
© Copyright 2024, All Rights Reserved