Bentrokan berdarah warga desa terjadi di Desa Hualoy, Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku, pada Sabtu sore (29/12). Akibat bentrokan ini, 5 orang warga Desa Sepa tewas serta sejumlah lainnya mengalami luka-luka.
Komandan Korem 151 Binaya Asep Kusnaidi membenarkan adanya kejadian tersebut. “Ada 5 orang warga yang meninggal dunia. Mereka meninggal di hutan Desa Hualoy setelah menghadiri dari acara pelantikan Kepala Desa Kamariang,” ujar Danrem.
Kelima warga yang meninggal dunia tersebut, teridentifikasi merupakan penduduk Desa Sepa, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah.
Informasi yang dihimpun, peristiwa berawal saat pesta pelantikan kepala Desa (Raja) Kamariang. Saat itu, seorang warga Hualoy, dipukuli warga Desa Sepa. Warga Desa Hualoy yang tidak terima aksi pemukulan itu, lalu menghadang rombongan warga Desa Sepa yang hendak kembali dari acara pelantikan tersebut. Terjadilah bentrokan berdarah. Ia mengungkapkan, peristiwa tersebut, kemudian memicu bentrok antar warga Desa Kamariang dan Desa Hualoy.
“Kejadian saat pelantikan Raja Desa Kamariang. Ada masyarakat dari Hualoy yang dipukul oleh masyarakat Sepa. Pada saat warga Sepa pulang, mereka dihadang, dan terjadilah bentrokan yang mengakibatkan lima orang meninggal," ujarnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Maluku AKBP Hasan Mukadar ketika dikonfirmasi, Sabtu malam mengatakan, sedikitnya 4 korban luka akibat bentrokan ini kini menjalani perawatan intensif di RSU Masohi, ibu kota Kabupaten Seram Bagian Barat.
Keempatnya yakni Rivan Loasamba, 15, dan Imran Kunio, 18, masing-masing luka akibat lemparan benda keras di bagian belakang kepala; M. Nurlessy, 57, luka sabetan di kepala bagian kanan serta; Pius Sainyakit, 31, luka sabetan di kepala, mulut dan tangan.
Hasan melanjutkan, ‘pela’ dari Sepa yakni Desa Kamariang yang mendengar saudaranya dihadang di Desa Hualoi, kemudian melakukan penyerangan. Untunglah upaya tersebut tercium aparat keamanan dan berhasil digagalkan. Aparat keamanan terpaksa melumpuhkan 5 warga Kamariang dengan tembakan. Kelimanya adalah Axel Eli, 21, Rogel Penturi, 26, Feldiopi Poseratu, 22, Deky Sahetapy, 22, dan Mike Sahetapy, 21. Para korban luka tembak warga Kamariang telah dievakuasi ke RSUD dr.M. Haulussy Ambon.
Hasan memastikan, personel Brimob telah dikerahkan ke Pulau Seram untuk melakukan pengamanan dan mencegah pertikaian antar desa ini meluas. “Pengamanan di sana didukung personel Yonif 512/Quratara Yudha Kodam V/Brawijaya yang sedang di Bawah Komando Operasi (BKO) ke Kodam XVI/ Pattimura,” ujar dia.
Diterangkan Hasan, saat ini aparat keamanan berusaha mengendalikan perbatasan 3 desa tersebut agar tidak terjadi bentrokan susulan yang bisa berakibat bertambahnya korban.
© Copyright 2024, All Rights Reserved