Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memasang sistem peringatan dini tsunami, Indonesia Tsunami Early Warning System (Ina-TEWS) di Pantai Glagah Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (17/09). Ina-TEWS dimaksudkan untuk memberi peringatan dini adanya ancaman bencana tsunami dengan bunyi sirine.

Disampaikan Kepala BMKG DIY, Tony Agus Wijaya, dengan pemasangan ini, DIY kini memiliki 2 sistem peringatan Ina-TEWS yaitu di Pantai Glagah dan Parangtritis, Kabupaten Bantul. Pemasangan Ina-TEWS di Pantai Parangtritis sekitar 3 tahun lalu. "Pemasangan sebagai percontohan yang dipilih BMKG Pusat," kata Tony.

Ia menyebut, hingga tahun ini, BMKG telah memasang puluhan alat peringatan dini tsunami di Indonesia. Pemasangan alat peringatan dini tsunami ini akan terus dilakukan penambahan setiap tahunnya. Hal ini, kata Tony, merupakan bentuk kesiapsiagaan bencana di Indonesia, dengan cara memasang sirine peringatan dini. Bila sirine berbunyi mengharuskan warga untuk mengevakasi diri saat terjadi bencana.

“Informasi bahwa pantai selatan ini memiliki potensi tsunami bukan untuk membuat takut. Tetapi tujuannya adalah untuk membuat kita lebih siap dan lebih tangguh," kata Tony.

Pemasangan itu, ujar Tony, dilakukan dengan meningkatkan kemampuan dan pengetahuan terhadap bencana tsunami. Sehingga meski tidak berharap terjadi tsunami, namun jika benar-benar terjadi masyarakat sudah siap.BMKG Pasang Alarm Tsunami di Pantai Glagah Kulonprogo

Disampaikan Kepala BMKG DIY, Tony Agus Wijaya, dengan pemasangan ini, DIY kini memiliki 2 sistem peringatan Ina-TEWS yaitu di Pantai Glagah dan Parangtritis, Kabupaten Bantul. Pemasangan Ina-TEWS di Pantai Parangtritis sekitar 3 tahun lalu. "Pemasangan sebagai percontohan yang dipilih BMKG Pusat," kata Tony.

Ia menyebut, hingga tahun ini, BMKG telah memasang puluhan alat peringatan dini tsunami di Indonesia. Pemasangan alat peringatan dini tsunami ini akan terus dilakukan penambahan setiap tahunnya. Hal ini, kata Tony, merupakan bentuk kesiapsiagaan bencana di Indonesia, dengan cara memasang sirine peringatan dini. Bila sirine berbunyi mengharuskan warga untuk mengevakasi diri saat terjadi bencana.

“Informasi bahwa pantai selatan ini memiliki potensi tsunami bukan untuk membuat takut. Tetapi tujuannya adalah untuk membuat kita lebih siap dan lebih tangguh," kata Tony.

Pemasangan itu, ujar Tony, dilakukan dengan meningkatkan kemampuan dan pengetahuan terhadap bencana tsunami. Sehingga meski tidak berharap terjadi tsunami, namun jika benar-benar terjadi masyarakat sudah siap.