Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan terjadi 53 kali gempa susulan pasca gempa 6,1 skala richter yang berpusat di Lebak, Banten, Selasa (23/01) lalu. Gempa tersebut mengakibatkan 2.760 rumah mengalami kerusakan.
“BMKG memantau sudah ada 53 kali gempa susulan dengan magnitudo yang lebih kecil," terang Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya, Jumat (26/01).
Sutopo menambahkan, gempa susulan setelah sebuah gempa besar adalah peristiwa alamiah, dimana sistem lempeng berupaya mencari sistem keseimbangan yang baru.
BNPB mencatat, gempa Lebak berdampak terhadap 73 kecamatan di 9 kabupaten/kota di Jawa Barat, Banten, hingga DKI Jakarta.
“Satu orang meninggal dunia akibat gempa yaitu Nana Karyana (40) karena serangan jantung, di mana saat gempa sedang memperbaiki atap genteng rumah. Korban kaget dan jatuh kemudian pingsan dan akhirnya meninggal dunia," terang dia.
Selain itu, 11 orang luka-luka dengan rincian 7 orang luka berat dan 4 luka ringan.
Dari hasil pengecekan, 2.760 unit rumah dilaporkan rusak dengan rincian 291 rusak berat, 575 rusak sedang, dan 1.894 rusak ringan. Kabupaten Sukabumi dengan 1.525 rumah rusak dan Kabupaten Lebak dengan 1.118 rumah, adalah daerah yang paling terdampak gempa tersebut. Hal ini terjadi karena posisinya berdekatan dengan pusat gempa," ujarnya.
Selain itu, juga terdapat kerusakan bangunan lainnya seperti 7 unit fasilitas peribadatan, 2 fasilitas kesehatan, 17 unit fasilitas pendidikan, 6 unit kantor/gedung pemerintahan, dan 63 unit fasilitas umum. Sutopo menambahkan pendataan masih terus dilakukan.
“Data masih terus dilakukan verifikasi oleh BPBD hingga data by name by address. Diperkirakan jumlah kerusakan rumah bertambah. Kerugian dan kerusakan diperkirakan ratusan miliar rupiah," ujarnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved