Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi mengatakan pembentukan armada ketiga TNI AL di wilayah Indonesia bagian Timur sejalan dengan "Program 100 Hari" dari Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Diharapkan, armada tersebut dapat diresmikan April mendatang.
"Armada ketiga itu menjadi salah satu program 100 hari panglima TNI, April sudah terwujud," kata KSAL usai pembukaan Rapat Pimpinan TNI AL 2018, di Mabesal Cilangkap, Jakarta, Jumat (26/01).
Menurut Ade, pembangunan Armada Ketiga di wilayah timur itu sudah lama dilakukan, bahkan infrastruktur armada ketiga di Sorong, Papua Barat, sudah ada. Namun, belum ada legalitasnya. “Pembangunan armada ketiga sudah ada di kilometer 16, Sorong. Sekarang tinggal menunggu Keppres," ujar dia.
Sebelumnya, KSAL pernah mengatakan, pembentukan armada ketiga adalah keniscayaan demi menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Pembentukan armada ketiga adalah keniscayaan karena wilayah laut Indonesia yang sangat luas," kata Ade di Jakarta, Jumat (12/01)
Ia menambahkan, TNI AL terus mendorong agar pembentukan armada ketiga tersebut terealisasikan. Dengan luas wilayah laut Indonesia yang mencapai 3,2 juta kilometer persegi, terlalu berat bila hanya dijaga dua armada, seperti saat ini, yakni Armada RI Kawasan Barat (Armabar) di Jakarta dan Armada RI Kawasan Timur (Armatim) di Surabaya.
Rencana pembentukan armada ketiga TNI AL sudah diajukan pada masa Panglima Jenderal TNI Moeldoko, namun hingga kini belum terealisasi. KSAL mengaku realisasi pembentukan armada ketiga di wilayah tengah, menyangkut kemampuan biaya.
Ade menilai jika ada armada ketiga, maka tugas menjaga luasnya perairan Indonesia akan semakin efektif. Beban tugas seorang panglima armada menurutnya, tidak lagi menjadi berat seperti yang terjadi saat ini. “Ini tidak kecil bagi seorang panglima armada untuk mengawasi laut yang sangat luas," ujar dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved