Polisi telah mengetahui sejumlah nama yang diduga terlibat dalam kasus pengeboman Hotel JW Marriott. Saat ini kepolisian tengah mengincar para teroris tersebut.
"Kita sudah mendapatkan daftar nama yang dicurigai terlibat dalam aksi pengeboman JW Marriott, namun kita belum mendapat informasi tentang keberadaan mereka. Sekarang kita sedang melakukan penyelidikan yang lebih mendalam," kata Kapolri seusai menghadiri acara pembukaan Pendidikan Sespati (Sekolah Staf Perwira Tinggi) Polri di Sespim Polri Lembang, Bandung, Senin (11/8) siang.
Mengenai pelaku pengeboman, Asmar Latin Sani, Kapolri mengakui, dia merupakan korban namun juga dicurigai sebagai pelaku. Saat ini pihak kepolisian sedang mencari informasi tambahan mengenai jaringan dan organisasi yang dia ikuti.
Sementara itu, seperti ditulis {Suara Pembaruan}, di antara orang-orang yang diincar pihak kepolisian itu ialah Az, Th, dan Dl. Mereka merupakan satu kelompok yang sering melakukan tindakan teror.
Selain itu, tim penyelidik kasus peledakan bom di Hotel JW Marriott sampai Senin (11/8) juga masih menelusuri asal usul jual beli mobil Kijang yang dipakai untuk mengangkut bahan peledak.
Ditemukannya bagian mobil Kijang berupa potongan chasis dan plat nomor serta kepala seorang pria yang disinyalir bernama Asmar merupakan satu sarana pendukung percepatan pengungkapan kasus ini. Namun kepastian barang bukti tersebut masih memerlukan waktu dan kelengkapan fakta sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Hal itu dikatakan penyidik kasus bom Marriott di Polda Metro Jaya kepada Pembaruan, Senin pagi. Dikatakan, pihaknya masih sulit mengaitkan apakah orang yang menjadi perantara jual-beli mobil Kijang dari Bengkulu itu terkait dengan peledakan bom di JW Marriott. 'Penjual kendaraan yang tersebut mengaku tidak mengenal secara persis asal usul pembeli terakhir mobil Kijang itu,' katanya.
Berkaitan jual beli mobil Kijang keluaran 1986 disebut-sebut terakhir (sampai ditemukan dalam keadaan hancur karena ledakan) dengan harga Rp 26 juta juga menjadi fokus penyelidikan dengan pertimbangan termasuk murah untuk pasaran mobil bekas.
Sejumlah warga telah dimintai keterangan sebagai saksi pada jual beli mobil itu. Para saksi itu sebagian besar warga Bengkulu di mana Asmar diketahui sebagai warga di sana. Asmar diduga pengemudi mobil Kijang tersebut dan tewas di lokasi kejadian dengan kepala terputus.
Sementara tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri sampai Senin (11/8) masih meneliti DNA Asmar Latin Sani (28). Untuk memastikan atau menentukan DNA itu, Puslabfor membutuhkan waktu paling cepat satu minggu atau pekan depan diharapkan baru bisa diumumkan hasil pemeriksaan tersebut.
Hal itu dikatakan Kepala Puslabfor Mabes Polri Brigjen Dudon kepada Pembaruan, di Jakarta, Senin pagi. Menurut Dudon, timnya saat ini masih bekerja keras untuk mengetahui tes DNA Asmar.
Sementara itu dari Bengkulu dilaporkan, Kepolisian Daerah (Polda) Bengkulu tidak pernah menemukan bahan peledak di rumah Asmar Latin Sani di Jalan Sulawesi, Gang Damai RT VI, Pengantungan, Kota Bengkulu yang diduga sebagai pelaku peledakan bom di Hotel JW Marriott Jakarta awal Agustus lalu.
"Setahu saya Polda Bengkulu belum pernah menemukan bahan peledak di rumah tersangka pelaku peledakan bom di Hotel JW Marriott Jakarta," kata sumber Pembaruan, di Mapolda Bengkulu, Senin (11/8) pagi.
Demikian pula dengan bom tidak pernah ditemukan barang tersebut di rumah Asmar Latin Sani sebagai mana informasi yang berkembang di lapangan. Namun, sumber itu tidak mau berkomentar lebih banyak masalah pelaku peledakan bom di Hotel JW Marriott Jakarta tersebut.
Rumah Asmar Latin Sani akhirnya ditemukan dari hasil penelusuran koresponden Pembaruan. Sebelumnya dari KTP Asmar yang didapat kepolisian tidak didapat alamat yang tertera di kartu tersebut.
Di KTP tersebut Asmar beralamat di Jalan Nusirwan Zainul No 1 RT IV, Kampung Bali, Kota Bengkulu. Ternyata alamat Asmar yang benar yaitu di Jalan Sulawesi, Gang Damai RT VI, Pengantungan, Kota Bengkulu.
PS Kabit Humas Polda Bengkulu, Kompol Dedy Jumadi mengatakan, kini segala sesuatu yang menyangkut Bom Marriott dijelaskan oleh Mabes Polri. Polda Bengkulu tidak diperkenankan untuk membuat pernyataan, supaya tidak menimbulkan kesimpangsiuran.
© Copyright 2024, All Rights Reserved