Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah mencatat sebanyak 3.600 desa merupakan wilayah rawan bencana. Dari total 3.600 desa, dua ribu di antaranya merupakan zona merah rawan longsor, sementara sisanya merupakan daerah berpotensi banjir.
Kepala Bidang Logistik dan Peralatan BPBD Provinsi Jateng Gembong Purwanto Nugroho mengatakan, dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, di wilayah Jawa Tengah pada bulan November hingga awal Desember akan diguyur hujan lebat terutama di wiliayah pantai selatan hingga Solo. Hujan juga akan mengguyur di wilayah pantai utara seperti Kabupaten Pati.
"Warga perlu mendapat perhatian, mengetahui dan memahami menyiapkan diri terutama yang tinggal di daerah rawan bencana. Ia meminta minimal warga menyiapkan dokumen penting agar bisa terbawa apabila terjadi bencana dan dievakuasi," kata Gembong pada acara Pelatihan dan Penanggulangan Bencana di Kota Pekalongan, Selasa (29/11).
Gembong menjelaskan, terkait logistik bencana yang pada bidangnya, memang saat ini persediannya sudah mulai menurun karena di sejumlah lokasi terjadi tanah longsor dan banjir. Namun pihaknya menjamin tidak akan ada kekurangan karena BNPB akan menambah stok di Jawa Tengah.
"Jangan khawatir, di tiap-tiap kabupaten kota ada logistik cadangan. Kami bangga warga Jawa Tengah kalau ada bencana sangat toleransi, cepat membantu, dan responsif tentunya ini membantu pihak kami selaku BPBD," pungkas Gembong.
© Copyright 2024, All Rights Reserved