Kementerian (Kemenperin) menggelar Business Matching 2024 di Bali. Gelaran Business Matching tahun ini dilaksanakan pada 4-7 Maret di Bali.
Kemenperin menargetkan nilai komitmen yang akan terealisasi menembus di atas Rp200 triliun.
Sebelumnya, Kemenperin menginisiasi penyelenggaraan business matching, pertemuan bisnis yang terjadwal antara pelaku bisnis dengan calon mitra, sejak Tahun 2022. Kini telah menjadi kegiatan rutin setiap tahun hingga saat ini.
“Kami melihat, dari tahun ke tahun, komitmen nilai kontrak yang ditandatangani terus naik. Pada tahun 2022 di Bali, nilai kontraknya mencapai di atas Rp100 triliun, kemudian tahun 2023 di Jakarta sekitar Rp180 triliun,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya yang dikutip dari laman Kemenperin, Kamis (7/3/2024).
Pada Business Matching tahun ini terdapat lima sektor yang menjadi perhatian khusus, karena dapat menjadi pembelian produk dalam negeri terbesar.
Sektor tersebut berasal dari konstruksi, alat pertahanan dan keamanan, transportasi, pertanian dan perkebunan, serta farmasi dan alat kesehatan.
Agus mengatakan, realisasi belanja produk dalam negeri diharapkan mencapai angka minimal sebesar Rp250 triliun hingga akhir triwulan I tahun 2024.
Agus optimistis, target tersebut bisa terealisasi karena terdapat potensi belanja barang dan modal di APBN dan APBD sebesar Rp1.223,37 triliun pada tahun 2024. Total nilai itu di luar anggaran dari BUMN dan juga BUMD.
Menurut Agus, Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) sudah selayaknya terus dioptimalkan.
Kemenperin menilai langkah strategis ini diyakini akan mampu meningkatkan produktivitas dan daya saing industri di tanah air.
“Komitmen yang telah dibangun sejak awal ini, perlu terus dikawal agar pelaksanaannya di lapangan dapat menunjukkan hasil yang maksimal,” kata dia. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved