Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy meminta semua pihak tidak melakukan kriminalisasi terhadap nama-nama yang akan diajukan sebagai calon Kepala Badan Intelejen Negara (BIN). Termasuk terhadap Wakil Kepala BIN saat ini, Asad Said Ali.
“Soal posisi kepala BIN, kami serahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi untuk memilihnya dengan objektif, mempertimbangkan segala aspek untuk kepentingan bangsa," kata Lukman Edy kepada pers, Rabu (24/02).
Hingga kini, Jokowi belum menentukan siapa calon kepala BIN selanjutnya. Namun dari sejumlah nama yang pernah beredar, salah satu calon yang telah mencuat namanya yakni mantan Wakil Kepala BIN, Asad Said Ali.
"Kalau ada pihak yang sengaja memainkan isu posisi Kepala BIN untuk mengkriminalisasi beliau (Asad), saya kira akan banyak yang tersinggung dan menimbulkan reaksi," kata Lukman Edy.
Menurut Lukman, tudingan terhadap Asad tendensius dan berdasarkan kebencian pribadi. Lukman mengaku telah berkomunikasi dengan sejumlah komisioner Komnas HAM. Hasilnya tidak ada satu pun dokumen Komnas HAM yang menyatakan Asad terlibat kasus dugaan pelanggaran HAM.
"Pak Asad itu Wakil Ketua Umum PBNU, organisasi keagamaan terbesar di negeri ini dan bahkan terbesar di dunia. Beliau sangat dihormati di lingkungan NU dan pesantren pesantren, bahkan beliau sangat perhatian dan aktif terhadap pendidikan kaderisasi dan penanaman nilai nilai kebangsaan kepada anak anak muda NU," urai Lukman.
© Copyright 2024, All Rights Reserved