Perjudian di Jakarta kembali medapat sorotan publik. Setahun terakhir, Polda Metro Jaya terus menggalakan operasi pembersihan lokasi perjudian di wilayah ibu kota.
Para bandar judi dibuat pusing tujuh keliling untuk bisa melakukan usaha tersebut yang menjanjikan hasil milyaran rupiah perhari itu, tetap eksis.
Kini, mereka melirik beberapa pulau terpencil di kawasan Kepulauan Seribu. Kabarnya, salah satu yang dilirik adalah Pulau Ayer.
Tidak tangung-tanggung, tiga bandar judi telah membentuk konsorsium. Mereka menanamkan investasi besar-besaran di lahan seluas 10 hektar di pulau tersebut. Keberanian mereka didorong perkiraan omzet yang mencapai Rp 48 miliar per hari.
Pengoperasian judi di Pulau Ayer sudah berjalan sejak awal desember 2002. Namun baru sebulan terakhir mulai ramai didatangi para wisatawan judi kelas kakap.
Lokasi perjudian itu di seberang laut, jauh dari keramaian dan pemukiman penduduk. Tak sembarang orang bisa kesana. Dari hasil investigasi yang dilakukan harian INDO.POS menyebutkan motor pembentukan konsorsium itu adalah Mr Aston (pemilik jaringan hotel Aston). Mr Aston berkongsi dengan tiga bandar judi yang lain, yakni: Arif Cocong, Rudi Rajamas dan Sugeng Pranoto.
Selain membangun lokasi perjudian, mereka juga mendirikan ratusan cottage untuk sarana penginapan bagi penjudi. Di konsorsium ini, Mr Aston lebih banyak sebagai pem-back up, maksudnya, hanya menyediakan sarana dan fasilitas, seperti lokasi berkumpul bagi para penjudi, hotel serta cottage,dll.
Disanalah mereka melakukan registrasi. Layaknya permainan judi di Las Vegas, AS, semua transaksi permainan judi dilakukan dengan menggunakan koin. Karena itu, sebelum masuk ke arena, mereka harus menukarkan koin, mereka terlebih dulu diantar ke {cottage} yang sudah disediakan secara gratis.
Ratusan cottage berdiri di pulau itu secara terpencar-pencar. Ada yang mengapung diatas permukaan laut, namun ada yang berdiri diatas tanah. Semuanya dilengkapi dengan fasilitas hotel berbintang, seperti kamar full AC, program TV Parabola dan kamar mandi dilengkapi bath tup dan shower. Hal ini dirasa perlu untuk membuat para penjudi betah berlama-lama tinggal di sana. Kalau perlu, disediakan wanita penghibur, jika player menginginkannya. “Itu pun gratis,” ujar sumber tersebut.
Namun, lanjut sumber tersebut, bagi wisatawan biasa yang datang hanya untuk menikmati Pulau Ayer, diwajibkan mendaftar di Posko Dermaga. Lalu, diharuskan pula membayar sewa cottage Rp 675 ribu/malam. “Dan, jangan harap mereka dapat masuk gedung Mambrano,” tegas sang sumber.
Gedung Mambrano dan 2 gedung lain yang dibangun permanen tanpa tingkat, memiliki fasilitas full AC dan bar lengkap plus karpet tebal. Ketiga gedung itu menampung berbagai jenis permainan judi. Mulai dari {rolete, bakarat, pay kyu, mickey mouse dan jack pot} dll. Lokasi judi itu juga mempekerjakan 200 karyawati cantik yang bertugas sebagai kasir, penghitung poin, pengocok kartu, wasit dan pengawas, juga pengantar minuman. Di seluruh lokasi gedung, tersebar puluhan petugas keamanan berbadan besar dan tegap.
Gedung utama Mambrano dapat menampung penjudi maksimal 700 orang. Sedang 2 gedung lainnya memiliki daya tampung maksimal, masing-masing 1500 penjudi, hingga kalau ditotal, bisa masuk 3.700 penjudi di 3 gedung itu.
Setiap calon penjudi, diwajibkan menukar koin minimal senilai Rp 10 juta (minimal penukaran). Setelah penukaran, para player akan diberi kartu identitas, dengan begitu, dirinya sudah disahkan sebagai member.
Dari nilai minimal itu saja, bisa diperkirakan, berapa uang yang beredar di gedung Mambrano. “Jika setiap 15 menit sebuah yatch merapat dengan membawa 50 penumpang. Maka dalam 24 jam akan merapat 96 yatch dengan membawa 4800 penumpang yang hendak berjudi,” terang sumber tersebut. “Jadi omzet setiap hari bisa dihitung secara gampang; 4800 penjudi dikalikan 10 juta, menjadi Rp 48 miliar. Kalau dicari keuntungannya, paling kesil setengah dari omzet,” paparnya seperti dikutip Harian Indo.Pos.
Setiap hari, muncul pemandangan yang cukup menarik di dalam gedung tersebut. Saking banyaknya player yang datang, mereka harus antre. “Karena itu, pihak pengelola menyediakan tempat istirahat gratis,” tandasnya lagi. Jika diperhatikan, lebih dari setengah jumlah pengunjung (player) adalah warga asing. Mereka berdatangan dari Honkong, Singapura, Taiwan maupun China daratan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved