Komandan Detasemen Markas (Dandenma) Mabes TNI Kolonel Laut (S) Prof (H.c.) Dr. Ivan Yulivan menerima gelar Profesor Ilmu Beladiri dari World Academy of Martial Arts Philosophy and Science (WAMAPS). Gelar itu diserahkan langsung oleh Prof. Dr. Sabree Saleeh selaku The President WAMAPS dalam suatu acara Wisuda External Degree Professor Ilmu Beladiri.
Rilis yang diterima dari Puspen TNI, Selasa (01/04), menyebutkan, penganugerahan gelar tersebut, diberikan di sela-sela latihan penyegaran ratusan Karateka yang tergabung dalam Institut Karate-Do Indonesia (INKAI) se-Jawa Barat, yang digelar di GOR Ahmad Yani Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, kemarin.
WAMAPS yang berkantor pusat di Kualalumpur, Malaysia merupakan sebuah lembaga yang didirikan untuk menghormati dan menghargai para pencipta dan praktisi seni ilmu beladiri yang telah mendedikasikan hidupnya untuk menciptakan dan meneruskan tradisi luhur seni, filsafat dan ilmu beladiri.
Penghargaan tersebut diberikan kepada mereka yang telah memenuhi persyaratan akademik dan kurikulum yang ditetapkan oleh WAMAPS dan dinilai secara khusus untuk memenuhi kepatutan dan kelaikan oleh Dewan Guru WAMAPS.
Prof. Dr. Sabree Saleeh dalam sambutannya mengatakan, dirinya berbangga dapat berkunjung ke Indonesia khususnya ke Mabes TNI dan menyaksikan semangat para Dewan Guru dan Praktisi Karateka yang sangat luar biasa. “Semoga profesor Prof (H.c.) Dr. Ivan Yulivan dapat terus menjadi contoh dan suri tauladan bagi pecinta seni beladiri Indonesia”, ungkapnya.
Kolonel Ivan sendiri menerima gelar tersebut sebagai suatu kehormatan dan kebanggaan bagi dirinya dan keluarga, serta seluruh praktisi ilmu beladiri di TNI khususnya dan bagi seluruh penggiat ilmu beladiri di wilayah Jawa Barat pada umumnya.
“Penghargaan gelar profesor ilmu beladiri ini dapat dijadikan pemicu dan pemacu untuk terus berkarya dan berbuat lebih baik lagi bagi pengembangan ilmu beladiri yang telah ditekuni selama ini, sehingga akan menjadikan lebih kuat, solid dan semakin berprestasi dimasa mendatang”, ujar dia.
Ilmu beladiri juga akan mejadikan semakin bersatu dalam sebuah keluarga besar masyarakat yang berkarakter kuat, bersahaja, dan ksatria. Lebih dari itu, penghargaan ini bukanlah sebuah pengakuan dan pencitraan belaka terhadap seorang praktisi seni ilmu beladiri, tetapi menjadi penanda bahwa dunia seni beladiri merupakan bagian dari peri-kehidupan bermasyarakat dunia. bahwa setiap budaya, bangsa dan negara mempunyai jiwa, semangat, dan nilai-nilai luhur seni beladiri yang sama.
© Copyright 2024, All Rights Reserved