Saat ini, masih ada sikap underestime di masyarakat tentang sejumlah artis yang beralih profesi sebagai politisi dan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Mereka dianggap sekedar mengandalkan tampang dan popularitas tapi tidak memiliki kapabilitas sebagai seorang politisi.
Memang, ada satu dua artis yang menjadi politisi yang semakin menegasikan image seperti itu. Akan tetapi, tidak sedikit pula mereka yang berlatar belakang artis, terbukti mampu menjadi politisi handal dan cakap dalam menjalankan tugas sebagai wakil rakyat.
Stigma yang masih lekat pada sebagian masyarakat tersebut, disadari betul oleh Desy Ratnasari. Artis yang kini menjadi politisi Partai Amanat Nasional (PAN) dan duduk sebagai Anggota Komisi VIII DPR periode 2014-2019 itu sadar, ia kini menghadapi tantangan.
Pelantun lagu Tenda Biru itu mengakui, bukan perkara mudah menjadi anggota DPR. Terlebih, artis kerap dipandang sebelah mata ataupun diragukan kemampuannya. Tapi, anggapan itu akan hilang dengan sendirinya, jika kita mampu membuktikan diri layak menjadi wakil rakyat.
“Tak ada yang salah, jika seorang artis memilih mengabdikan dirinya untuk menjadi wakil rakyat. Mudah-mudahan saya bisa menjalankan kepercayaan masyarakat," ujar Desy kepada politikindonesia.com di Gedung DPR, Jakarta, Senin (01/12)..
Anggota DPR dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat IV yang meliputi Kota dan Kabupaten Sukabumi itu pun menepis keraguan masyarakat terhadap kemampuan artis dalam mengawal aspirasi rakyat di DPR. Ia optimis para anggota dewan yang baru akan mampu bekerja dengan lebih baik.
Agar dapat mengemban amanah rakyat itu, wakil rakyat harus beradaptasi dengan tugas-tugasnnya yang tidak mudah dan sangat besar. Diperlukan ilmu pengetahuan melalui pendidikan formal dan informal, serta mendalami bidang tugas yang akan dijalaninya. Dan prasyarat itu bukan hanya berlaku bagi artis yang menjadi anggota DPR saja, tetapi, seluruh anggota dewan.
“Kalau saya, semua itu saya lakukan learning by doing saja. Semoga saya bisa menjalankan kepercayaan masyarakat dari dapil saya yang ada di Sukabumi.”
Kepada Elva Setyaningrum, perempuan kelahiran Sukabumi, Jawa Barat 12 Desember 1973 ini bicara peran barunya sebagai wakil rakyat. Lulusan S2 Psikologi Universitas Indonesia ini pun berjanji akan rajin turun ke dapilnya untuk merealisasikan kinerjanya di DPR.
Dosen di Fakultas Psikologi Universitas Atmajaya ini menjelaskan alasannya tertarik pada dunia politik. Ibu satu anak ini juga siap meninggalkan dunia artis untuk fokus di politik. Berikut petikan wawancaranya.
Pandangan Anda tentang citra negatif, artis menjadi anggota dewan?
Bagi saya pribadi, kinerja seorang anggota dewan tidak bisa dinilai berdasarkan latar belakang profesinya. Namun, tidak ada salahnya juga orang menilai seperti itu. Ya sah-sah saja.
Saya hanya berusaha untuk belajar. Saya optimis bisa menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, saya akan berusaha mengubah pandangan negatif itu dengan membuktikan kinerja saya di DPR
Apa yang Anda lakukan untuk merealisasikan kinerja Anda sebagai anggota dewan?
Saya sadar betul belum punya bekal yang cukup di dunia politik, tapi saya siap untuk belajar dari siapapun. Maka dari itu, saya akan rajin turun ke dapil saya di Sukabumi, minimal sebulan sekali.
Buat saya, turun ke dapil adalah tugas rutin dan tidak memberatkan karena saya sudah terbiasa bersosialisasi. Apalagi, keluarga besar dan rumah saya juga ada di Sukabumi.
Bagaimana pendapat Anda tentang anggota DPR dari kalangan artis yang mengundurkan diri sebelum tugasnya berakhir?
Masing-masing orang berbeda, tergantung ketahanan dirinya. Semoga saja, doakan saya juga. Semoga dukungan rakyat, dukungan dapil dan keluarga buat saya bisa bertahan dan bisa menjalankan tugas dengan baik.
Sebenarnya, apa alasan Anda tertarik terjun ke dunia politik?
Saya sudah merasa siap lahir batin untuk terjun di politik dan memang ada kesempatan yang kemudian saya manfaatkan.
Apalagi , pendidikan S-2 Psikologi saya sudah selesai sehingga cukup modal di bidang pendidikan. Usia untuk siapkan mental juga sudah cukup. Bahkan, anak saya yang sudah tumbuh remaja mulai rewel dengan profesi ibunya yang jadi artis.
Saya bangga, keputusan saya terjun ke dunia politik didukung penuh oleh keluarga besar. Semua itu semakin memantapkan langkah saya. Sebab menurut keluarga, inilah saatnya untuk mengabdi kepada masyarakat dan memanfaatkan ilmu yang saya pelajari di jenjang pendidikan hingga S2 untuk ikut membangun bangsa.
Apakah Anda siap meninggalkan dunia artis dan fokus di politik?
Saya tidak main-main dengan keputusan yang saya ambil. Bagi saya, politik adalah panggung baru. Oleh sebab itu, saya akan total menekuninya. Seperti totalitas saya dulu di bidang seni. Semua itu saya lakukan, agar saya bisa fokus mewakili rakyat yang telah memilih saya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved