Kapolri Jenderal Tito Karnavian menghadiri silaturahmi dan dialog kebangsaan di pesantren An Nawawi Tanara milik Rais Aam PBNU KH Maruf Amin di Serang, Banten, Rabu (08/02). Dalam acara itu, Kapolri mengajak umat Islam dan NU terlibat aktif menjaga persatuan NKRI.
"Saya sebagai Kapolri sangat berkepentingan dengan NU. Karena di negara yang mayoritas Islam, NU dan Muhammadiyah harus eksis dan besar bersama TNI, Polri dan nasionalis," ujar Tito.
Dikatakan Tito, NU punya wajah tersendiri dalam peta Islam di dunia. Islam yang ditampilkan adalah Islam yang beradaptasi dengan kearifan lokal di Indonesia.
"Kalau Islam di Timur Tengah dikenalkan dengan cara pedang, tapi Indonesia beruntung karena Islam diperkenalkan dengan cara damai. Bukan introduce dengan swords tapi words. Ini membuat Islam di Indonesia sangat toleran. Nahdlatul Ulama harus dibangkitkan untuk mempengaruhi Islam versi Timur Tengah yang keras," ujarnya.
Ditambahkan Kapolri, NU harus eksis berperan menjaga NKRI bersama Polri, TNI dan semua pihak. NU diharapkan ikut menangkal upaya memecah belah masyarakat yang juga dilakukan penyebaran kabar bohong (hoax).
"TNI dan Polri harus satu jika bicara NKRI. Kalau bicara NU dan Muhammadiyah kadang beda pendapat, kalau bicara NKRI harus satu, demikian juga nasionalis. Boleh bertarung secara sehat tapi kalau bicara NKRI mereka harus masuk ke barisan kita," ujar Kapolri.
© Copyright 2024, All Rights Reserved