Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengaku telah mengirimkan surat resmi pemberitahuan akan mengikuti Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018 kepada Presiden Joko Widodo. Surat yang disampaikan melalui Kementerian Sekretariat Negara itu, diantarkan oleh stafnya.
“Surat diantar staf. Saya masih rapat tim bencana alam antisipasi kewaspadaan erupsi Gunung Agung," kata Khofifah kepada pers, Senin (27/11).
Sebelumnya, Khofifah menyatakan, ia akan menyurati Presiden Joko Widodo mengenai dukungan dua partai kepadanya untuk maju menjadi calon Gubernur Jawa Timur. Khofifah akan meminta arahan Presiden.
Saat ini, Partai Demokrat dan Golkar telah menerbitkan surat rekomendasi bagi Khofifah dan Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak sebagai pasangan calon gubernur dan wakilnya pada Pilkada Jatim 2018.
Demokrat memiliki 13 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jatim, sedangkan Partai Golkar punya 11 kursi. Artinya, pasangan ini elah mengantongi 24 kursi dukungan dan melebihi 20 kursi sebagai syarat minimal maju pilgub.
“Ini artinya, kalau dihitung sudah cukup untuk mencalonkan sebagai cagub di Pilgub Jawa Timur tahun depan. Selanjutnya mohon arahan,” terang Khofifah.
Ketua Muslimat Nadhlatul Ulama ini menegaskan bahwa surat tersebut, bukan pernyataan mengundurkan diri sebagai menteri. Diganti atau tidak dirinya, tergantung sikap Presiden.
“Kalau itu (mengundurkan diri) saya tinggal gelanggang. Kami ini para menteri, saya itu kan pembantu Presiden. Menteri ini kan mendapat mandat itu, berusaha memaksimalkan, menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan Keppres dan pakta integritas yang ditandatangani," tandas Khofifah.
© Copyright 2024, All Rights Reserved