Dollar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap Euro pada Selasa (23/04) waktu setempat atau Rabu pagi (WIB). Kenaikan mata uang Negara Paman Sam ini karena laporan bahwa aktivitas sektor swasta di 17 negara zona euro pada April terus menyusut pada kecepatan yang sama seperti pada Maret.
Penguatan dolar juga didorong kondisi lokomotif ekonomi kawasan itu Jerman juga tergelincir ke dalam kontraksi. Indeks komposit pembelian manajer (PMI) zona euro tidak berubah di 46,5.
Di saat nilai dollar AS menguat, kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange justru melaporkan penurunan pertamanya dalam empat sesi terakhir. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni, turun US$12,4 dollar AS atau 0,87%, menjadi menetap di US$1.408,8 per ounce.
Di samping diakibatkan naiknya dollas AS, data mengecewakan dari Cina dan AS juga menekan harga emas. Angka PMI awal HSBC untuk industri manufaktur Cina jatuh ke tingkat terendah dua bulan pada 50,5 dari angka Maret pada 51,6. Sedangkan di AS, PMI manufaktur turun menjadi 52 pada April, tingkat terendah dalam 6 bulan.
Saham emas SPDR Gold Trust turun 1,1%. Bank investasi UBS memperbarui target harga untuk kontrak satu bulan menjadi US$1.425 dari semula US$1.725 dan harga untuk kontrak tiga bulan menjadi US$1.500 dari harga semula US$1.850.
Sementara perak untuk pengiriman Mei kehilangan 50,7 sen atau 2,17%, menjadi ditutup pada US$22,817 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun US$19 atau turun 1,32%, menjadi ditutup pada US$1.417,8 per ounce.
© Copyright 2024, All Rights Reserved