Jumat malam (01/07), dua Kampung di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat terlibat bentrok. Kedua warga kampung yaitu Kampung Sigi,Kelurahan Paruga, dan Kampung Dara Kelurahan Dara, Kecamatan Rasanae Barat terlibat bentrok sekitar pukul 22.00 Wita. Dalam insiden tersebut sedikitnya 8 rumah terbakar terkena lemparan bom molotov.
Namun bentrok cepat selesai dan pada Sabtu dini hari ini, situasi di Kota Bima sudah kembali normal. Kini kedua kampung itu terlihat lengang. Sudah tak ada lagi aparat yang berjaga-jaga di dua kampung tersebut.
Walikota Bima Qurais Abidin menyampaikan imbauan kepada semua pihak untuk bisa menahan diri guna menghindari terjadinya bentrokan susulan antara warga dua kampung.
Setelah itu berhasil digelar pertemuan antara kepala kelurahan, ketua RT,ketua RW dan tokoh masyarakat di rumah Wali Kota Bima yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari lokasi bentrokan. Dari pihak kepolisian hadir Kapolres, Dandim 1608, dan seluruh jajaran polres dan polsek di bawahnya. Pertemuan berlangsung hingga pukul 01.00 WITA.
"Ini sangat penting karena untuk menjaga keamanan dan ketertiban bersama di Kota Bima. Jadi baik warga kampung Dara maupun warga kampung Sigi agar bisa menahan diri," kata Qurais.
Qurais merekomendasikan kepada pihak kepolisian untuk bisa menenangkan kondisi di setiap kampung masing-masing. Qurais menawarkan pembentukan lampu penerang di tapal batas kedua kampung untuk bisa memantau pergerakan penyebab terjadinya bentrokan dalam dua hari .
“Saya minta di tapal batas dipasangi lampu sorot, tidak gelap seperti ini,” ujar Qurais.
Qurais berharap, agar semua pihak bisa menjaga ketertiban dan keamanan di Kota Bima. Sebelumnya, bentrokan yang terjadi di Kota Bima itu diduga karena ulah provokator. "Semoga tidak terulang lagilah," pungkas Qurais.
© Copyright 2024, All Rights Reserved