Ketua Koordinator DPP Partai Golkar, Yorrys Raweyai, mengakui bahwa pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat cukup sulit untuk menang satu putaran di Pilkada DKI Jakarta. Hal ini disebabkan elektabilitas Ahok yang terus turun dari waktu ke waktu.
Semula, Ahok memiliki tingkat elektabilitas di atas 50 persen. Elektabilitas itu sudah cukup untuk membawa Ahok menang satu putaran. Namun belakangan, dalam berbagai survei, suara Ahok menurun hingga di bawah 50 persen, meski masih tertinggi dibanding dua pasangan pesaingnya.
"Untuk DKI ini seperti pilpres, untuk menang satu putaran harus dapat minimal 50 persen plus 1 suara. Itu yang jadi persoalan," kata Yorrys di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (06/10).
Yorrys mengakui berdasarkan hasil survei internal yang dilakukan Golkar, juga menemukan fakta serupa. "Sekarang bagaimana tim Ahok ini untuk berupaya bagaimana caranya kami cuma sekali, jangan sampai dua kali," kata Yorrys.
Menurut Yorrys, pihaknya mengincar kemenangan satu putaran karena menyadari pertarungan akan semakin berat bila harus sampai ke putaran kedua.
Yorrys mengakui pesaing Ahok-Djarot, yakni Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno bisa jadi memiliki kesempatan lebih besar apabila bertarung di putaran kedua. "Dua kali berat sekali. Akan terjadi polarisasi dan itu susah," kata Yorrys.
Menurut Yorrys, Golkar bersama pendukung lain yakni PDIP, Nasdem dan Hanura sudah menyusun strategi untuk mengangkat kembali elektabilitas Ahok. Namun Yorrys enggan mengungkapkan strategi seperti apa yang akan digunakan agar tidak diketahui lawan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved